Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Patenkan Mesin 2-tak Injeksi

Kompas.com - 22/07/2015, 07:21 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif - Honda dikabarkan sedang mencoba membangkitkan kembali era kejayaan mesin bakar dua langkah (2-tak). Gizmag, akhir pekan lalu mengungkap Honda telah mengajukan aplikasi paten mesin 2-tak baru menggunakan teknologi injeksi langsung, pada awal Juli.

Mesin 2-tak lebih sederhana, lebih ringan, murah dan mudah perawatan, serta punya tenaga lebih besar per kapasitas ruang bakar dibanding mesin 4-tak. Namun seperti kita tahu kekurangannya yaitu mahal operasional dan berpolusi tinggi karena pembakaran oli samping.

Inilah alasan yang menjadi penyebab hampir semua manufaktur sepeda motor mulai meninggalkan mesin 2-tak. Selain itu, mesin jenis ini dianggap tak memenuhi kemajuan batas emisi kendaraan.

Dari gambar paten, sepertinya desain mesin baru Honda bisa memangkas kekurangan 2-tak lawas. Sistem injeksi terpasang di belakang silinder, injektor dirancang menyemprotkan bahan bakar ketika piston berada di titik paling atas. Gejala bahan bakar yang tidak terbakar lalu terbuang ke knalpot seperti 2-tak lawas bisa dikurangi, selain itu desain baru ini diyakini bisa membantu silinder dan piston lebih dingin.

Honda percaya desain ini bisa memangkas beberapa hal rumit yang ada pada rancangan mesin 2-tak lain. Keuntungan lain yaitu memangkas ongkos produksi dan perawatan serta membuatnya relevan untuk diproduksi massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com