Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Mobil Listrik Dahlan Iskan

Kompas.com - 25/06/2015, 03:13 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Meski kontroversial, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011 – 2014 Dahlan Iskan dikenal aktif mendukung pembuatan mobil berpenggerak listrik oleh anak bangsa. Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini telah mempromosikan beberapa mobil listrik dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Mobil yang paling dikenal tentu Tuxuci. Mobil sport 2-penumpang berwarna merah itu sempat bikin heboh ketika mengalami kecelakaan saat diuji Dahlan di wilayah Plaosan, Magetan, Jawa Timur pada 5 Januari 2013. Dahlan bilang rem blong saat turunan, cara yang digunakan untuk berhenti dengan menabrakan bagian depan ke tebing di sisi jalan. Alhasil bodi Tuxuci rusak berat tapi Dahlan dan penumpang lain, ahli teknologi motor listrik Ricky Elson, selamat.

Donny Apriliananda Mobil listrik gagasan Dahlan Iskan, Tuxuci, mirip Bugatti Veyron.

Pemberitaan sempat merebak luas, seakan melupakan perancang asli Tuxuci kelahiran Pacitan, Danet Suryatama. Pria lulusan Institut Teknologi 10 November pada 1988 ini sempat bekerja sebagai karyawan pabrik Chrysler, setelah itu ia mendirikan manufaktur spesialis mobil listrik ElektriCar LLC di Amerika Serikat.

Danet mengatakan hak paten Tuxuci telah didaftarkan di Amerika Serikat dan merasa kecewa sebab Dahlan membocorkan desain itu kepada pihak lain yaitu Kupu-Kupu Malam, rumah modifkasi yang ditugaskan memoles Tuxuci sebelum diuji di jalanan. Dicurigai ada perubahan di sistem pengereman pada Tuxuci yang tidak punya girbok.

KompasOtomotif-Febri Ardani King Yaris Show Off 2014 garapan Kupu-kupu Malam

Pada 2014, hasil modifikasi Yaris “remote control” dengan sistem penggerak listrik untuk roda belakang yang terinspirasi Tuxuci membawa Kupu-Kupu Malam memenangkan gelar Yaris Show Off.

Selo dan Gendhis

Selepas kecelakaan Tuxuxi Dahlan menginisiasi agar Ricky dan Kupu-Kupu Malam membuat lagi mobil listrik baru, maka lahirlah dua mobil berpenggerak listrik yaitu model sport yang mirip McLaren 12C, Selo, dan MPV Premium seperti Toyota Alphard, Gendhis. Kedua mobil itu bagian dari proyek pengadaan 16 unit mobil listrik untuk Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2013 di Bali yang dicetuskan Dahlan semasa menjabat menteri BUMN.

Azwar Ferdian/KompasOtomotif Sedan sport listrik Selo

Menurut Dahlan nama Selo diambil dari bahasa Jawa yang berarti batu. Kontras dari warna merah Tuxuci, Selo berwarna kuning. Selo dirancang lebih baik dari Tuxuci, namun punya ekspektasi akan dijual lebih murah.

Selo menggunakan motor listrik berdaya 130 KW atau sekitar 182 tk, ekspektasi kecepatan tertinggi mencapai 220 kpj. Belajar dari kesalahan, Ricky merancang Selo memiliki tiga fitur yang tidak dimiliki Tuxuci, yaitu rem mekanik, rem mesin (berkat penggunaan girbok), dan sistem regenerasi energi dari pengereman.

Azwar Ferdian/KompasOtomotif MPV premium listrik Gendhis

Gendhis punya sistem gerak listrik serupa tapi menawarkan nuansa berbeda, mobil tipe multi-guna ini punya desain nyentrik. Sama seperti Selo, riset untuk menghasilkan Gendhis diklaim Kupu-Kupu Malam menghabiskan dana miliaran rupiah.

Selo dan Gendhis pernah terlihat di ajang Indonesia International Motor Show 2014, namun dipamerkan di booth semi permanen jadi terkesan tersisih dari ingar-bingar mobil-mobil Jepang dan Eropa. Nasib Selo dan Gendhis masih belum jelas, pasalnya Ricky telah memutuskan kembali mengejar karir di  Jepang.

Dari berbagai sumber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com