Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Klasik Atjeh", Ajang Pameran dan Kompetisi Motor Klasik

Kompas.com - 18/04/2015, 13:59 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Aneka produk motor terbaru memang selalu menjadi daya tarik bagi konsumen, tapi tidak demikian halnya dengan para pencinta motor tua. Mereka justru lebih tergila-gila dengan motor klasik dan berusia uzur.

Demi mengikat kebersamaan sesama pencinta motor tua, Perkumpulan Honda Klasik Atjeh (HOKA) menggelar pameran dan kompetisi motor klasik yang digelar di kawasan Stadion Lampineung, Banda Aceh.

Sedikitnya 100 motor tua berbagai jenis, ikut berpartisipasi dalam even ini. Aneka motor tua baik yang asli maupun yang sudah dimodifikasi terlihat berjejer rapi di sana. Semua motor ini diikutsertakan para pemiliknya dalam ajang pameran dan kompetisi motor bertema Klasik Atjeh tersebut.

Ketua Umum HOKA Taufik Usmar mengatakan, aneka motor yang dipamerkan terdiri dari motor bebek klasik dan motor jenis CB. Pameran yang menyita banyak perhatian pengunjung ini diselenggarakan untuk mengikat kebersamaan sesama pencinta motor tua di Provinsi Aceh, sekaligus memperingati hari jadi HOKA yang kedua.

“Ini merupakan ajang pameran dan kontes yang pertama kita lakukan, tujuannya untuk menambah kekuatan tali silaturrahmi antar-sesama pencinta motor tua dan terus meningkatkan kepedulian terhadap barang-barang yang klasik terutama motor,” kata Taufik usai membuka ajang even kontes motor Klasik, Sabtu (18/4/2015).

Selain itu, menurut Taufik, ajang pameran dan kontes ini juga bertujuan untuk menjaga aset-aset motor tua yang ada di Provinsi Aceh. Satu di antara pencinta motor tua yang ikut berpartisipasi dalam ajang pameran ini adalah Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI, Agus Kriswanto.

Bagi Agus Kriswanto motor tua dan unik justru menggambarkan kreativitas dan keunikan si pemilik motor. “Jangan lihat dari motornya, justru kalau saya melihat motor dengan bentuk yang unik, itu menggambarkan kepribadian si pemiliknya yang unik dan ada daya kreativitas yang tinggi di dalamnya. Kalau ini terpatri dalam jiwa anak muda, ini adalah hal yang sangat positif,” ujar Agus Kriswanto.

Ajang pameran dan kompetisi motor klasik ini tidak hanya diikuti oleh pencinta motor asal Kota Banda Aceh, melainkan juga diikuti oleh para penyuka motor tua dari berbagai daerah di provinsi ujung barat Indonesia ini.

Juanda misalnya. Bersama 15 orang temannya mereka sengaja datang dari Kabupaten Pidie untuk berpartisipasi dalam kontes tersebut. Juanda tergabung dalam klub motor bebek klasik di Kabupaten Pidie.

“Seru aja ikut kontes ini, dan klub kami memiliki 15 unit motor dan saya sendiri punya dua unit motor yang keduanya merupakan warisan dari orangtua,” ujar Juanda sambil tersenyum.

Memiliki dua unit motor bebek keluaran tahun 70-an bagi Juanda merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Bahkan motor bebek kesayangannya yang berwarna merah ini sudah pernah ditawar dengan harga Rp 20 juta.

“Perawatannya tidak susah, untuk sparepart kini sudah lebih mudah didapatkan, walau harganya mulai meninggi, dan saya senang memiliki motor ini,” ujar pemuda yang mengikutkan motor bebeknya dalam kontes motor bebek tua original.

Even kontes motor klasik melombakan aneka katagori di antaranya motor klasik original dan motor klasik 'abal-abal'. Kontes tidak hanya diramaikan oleh motor-motor tua produksi tahun 50-an atau tahun 70-an tapi juga aneka motor gede dan mobil zaman dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com