"Total target penjualan KTB mencapai 300.000 unit dalam lima tahun ke depan. Jika pada 2020 mendatang pasar mobil Indonesia akan mencapai 2 juta unit, maka kami mengejar pangsa pasar 15 persen," jelas Ishimaki di Gersik, Jawa Timur, Selasa (14/4/2015).
Target itu, jelas Ishimaki, porsi sumbangan terbesar akan dipasok dari penjualan kendaraan penumpang (passanger car) mencapai 200.000 unit. Sedangkan, untuk penjualan truk akan mencapai 100.000 unit pada tahun yang sama.
Ishimaki sendiri bukan orang baru di Indonesia, karena sempat menjabat sebagai Asisten GM Divisi Bisnis Motor Kendaraan Mitsubishi Corporation sejak April 2002, kemudian menjabat Kepala Unit Senior Divisi Penjualan dan Pemasaran KTB pada Oktober 2003 sampai April 2006.
"Kondisi Indonesia sepuluh tahun lalu dengan sekarang berbeda. Dulu produk kami yang dipasarkan masih sedikit dan jumlah mobil yang ada di pasar juga sedikit, termasuk dari merek Jepang dan non Jepang. Sekarang persaingan lebih ketat," beber Ishimaki.
Komposisi
Dengan komposisi penjualan di atas, maka fokus penjualan Mitsubishi dalam jangka lima tahun ke depan akan berubah haluan, dari utama truk menjadi penjual kendaraan penumpang. Strategi ini selaras dengan pemancangan tiang perdana (ground breaking) pabrik baru Mitsubishi di Deltamas, Cikarang, Bekasi, akhir Maret lalu, untuk merakit kendaraan baru, bergenre low MPV.
Produk ini, diakui Mitsubishi, diciptakan khusus untuk pasar domestik, sekaligus menjadikan Indonesia basis produksi untuk ekspor. Pabrik berkapasitas awal 80.000 unit ditargetkan mulai bergulir pertengahan 2017. Rencananya, 60.000 unit akan disiapkan untuk pasar domestik, sedangkan 20.000 unit buat ekspor ke negara-negara tetangga, seperti Myanmar, Vietnam, dan Filipina.
Sementara di segmen kendaraan komersial, Ishimaki berambisi untuk tetap mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar, sekaligus menambah penjualan. Caranya, dengan memperluas portofolio jenis truk ringan dan menengah yang dipasarkan ke pasar domestik Indonesia.