Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nissan Tak Mau Masuk Perangkap “Perang Diskon”

Kompas.com - 30/03/2015, 08:30 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Dompu, KompasOtomotif – Sama seperti tahun lalu Nissan Motor Indonesia (NMI) tetap tidak ingin terjerumus “perang diskon” demi mendongkrak volume penjualan 2015. Walaupun harus menelan konsekuensi bahwa grafik penjualan 2014 menunduk drastis, NMI mengejar keseimbangan jangka panjang sambil bangkit perlahan tapi pasti.

Fenomena diskon semakin marak sejak tahun lalu, salah satu pertanyaan pertama konsumen yang terus diajukan kepada tenaga penjual berapa potongan harga mobil baru. Minat beli boleh jadi bergeser ke merek tertentu yang menawarkan diskon paling besar, tapi menurut NMI, hal ini baik di depan namun menebar kekhawatiran belakangan.

“Kita tidak mau terjebak di perang diskon. Diskon itu seperti candu, sekali kita masuk susah untuk keluar. Kompensasinya memang volume kita drop tahun lalu, biasanya 2.500 unit jadi 1.500 unit sebulan. Itu memang jadi masalah, tapi setidaknya kami bisa seimbang antara angka penjualan dan profit,” ulas Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division NMI, pada pertengahan Maret ini.

NMI mengatakan dealer tetap menyediakan diskon untuk konsumen, tapi masih dalam batas kewajaran. Selain menjaga nilai harga jual mobil bekas Nissan di pasaran, NMI ingin mendidik konsumen untuk membandingkan spesifikasi model lalu disetarakan dengan harga jual sebelum memutuskan membeli mobil.

Target

NMI “tenggelam” pada 2014 dengan total volume penjualan 33.789 unit, performanya terpangkas hampir 50 persen dari 2013 yang mencapai 61.119 unit. Model yang paling terpukul dari perang diskon adalah MPV Grand Livina yang jatuh lebih 50 persen dari 35.442 unit (2013) menjadi 15.716 unit (2014).

Tahun ini NMI mencoba tegak dengan target total penjualan 40.000 unit. “Kita berasumsi pasar tahun ini stabil atau malah lebih rendah dari 2014. Tahun lalu per bulan 100.000 unit (total penjualan nasional), sekarang turun ke 80.000 unit,” ungkap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com