Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Percepat Lokalisasi Komponen Otomotif

Kompas.com - 18/03/2015, 16:06 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kandungan lokal untuk membuat komponen otomotif dinilai sangat rendah. Karena sebagian besar bahan baku masih impor, rata-rata kurang dari 10 persen bahan baku dari Indonesia, sisanya impor. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginginkan percepatan lokalisasi komponen, meski sebenarnya tak mudah untuk dilakukan.

Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kemenperin, usai membuka Inapa 2015 di JIExpo, Kemayoran, (18/3/2015), mengatakan bahwa untuk melokalisasi industri komponen akan terbentur dengan skala ekonomi. ”Kalau jumlah dan skala ekonomi tercapai, orang tidak akan keberatan membangun industri bahan baku,” ujar Soerjono.

Dirinya menambahkan, saat ini Kemenperin lebih serius mendorong kecukupan kebutuhan industri komponen, bagaimana agar impor semakin berkurang. Namun kendalanya kembali lagi dengan ketersediaan bahan baku.

”Bagi industri otomotif, kalau memang belum bisa diproduksi di Indonesia, importasi harus murah, prosedur lancar, agar cost tidak terlalu tinggi. Sehingga komponen bisa dibikin di sini,” kata Soerjono.

Rencana ke depan, Soerjono membeberkan bahwa pada 2017 Nippon Steel dan Krakatau Steel akan mulai membuat pelat outter part untuk mobil-mobil produksi Indonesia. Selama ini komponen pelat baja masih impor karena persyaratan yang sangat tinggi.

Inapa 2015 sendiri dianggapnya sebagai peluang besar untuk para pemain komponen dari Indonesia atau luar negeri, untuk saling bertukar pikiran dan membuka peluang. Diharapkan, pameran seperti ini akan menjadi pendorong semakin tumbuhnya industri komponen di Indonesia melalui investasi.

”Ini saatnya Anda berinvestasi. Buat kami, pameran ini jendela, bagaimana industri komponen otomotif di Indonesia. Silakan masuk, karena kalau tidak akan ketinggalan dengan perkembangan pasar yang begitu besar. Masih banyak industri komponen yang bisa disuplai, tegas Soerjono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com