Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orang Kaya, Ferrari Indonesia Kuasai Pasar ASEAN

Kompas.com - 06/03/2015, 15:40 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Meski kondisi perekonomian makro terjadi fluktuasi, namun tetap saja banyak orang kaya di Indonesia yang mampu beli mobil super sekelas Ferrari. Salah satu bukti, dari data yang disodorkan Arie Christopher, CEO PT Citra Langgeng Otomotif sebagai distributor resmi mobil Ferrari di Indonesia, volume penjualan Ferrari di Indonesia mendominasi pasar ASEAN.

Lebih dari 35 persen penjualan Ferrari di ASEAN datang dari Indonesia. Angka ini melewati negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Filipina. Bahkan setiap tahun, penjualan Ferrari di Indonesia tetap tumbuh sekitar 14-20 persen.

”Termasuk target pertumbuhan tahun ini minimal sama dengan tahun lalu. Memang ada pengaruh dari kenaikan suku bunga, sampai PPnBM 125 persen yang cukup membuat konsumen shock. Tapi secara umum kami masih on the track,” tegas Arie.

Pada 2014 lalu, Arie mengatakan bahwa Ferrari Indonesia berhasil menjual 50-60 unit mobil. Target tahun ini minimal sama, meski diakui pihaknya masih melihat dan menunggu.

”Kami ingin pertumbuhannya sama, sekitar 14-20 persen, namun di awal tahun ini kami belum bisa menentukan target, karena masih melihat fluktuasi yang saat ini terjadi, terutama di nilai tukar rupiah,” kata Arie.

Sebagai gambaran, membeli Ferrari bukan seperti memboyong city car. Harga jual dalam dollar AS (USD), bukan rupiah, membuat nilai tukar akan sangat berpengaruh pada daya beli.

Satu unit Ferrari termurah yang dijual di Indonesia, California T, dibanderol 680.000 dollar AS, atau setara Rp 8,8 miliar. Harga ini berstatus off the road, alias belum termasuk pajak dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com