Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Advertorial

Peduli Kesehatan, Astra Beri Rukun Kacamata Minus 16

Kompas.com - 12/02/2015, 12:01 WIB
advertorial

Penulis

Senin (26/1/2015) merupakan hari istimewa bagi Rukun. Hari itu, siswa SMP dengan minus 16 pada matanya itu menerima bantuan kacamata.

Di mata Rukun, dunia tak pernah nyata. Wujudnya hanya samar-samar. Selama 15 tahun hidup di dunia, siswa kelas VIII SMP Mekar Tanjung, Jakarta Utara ini selalu dituntun ibunya ke manapun ia pergi.

Untuk membaca atau menulis, Rukun harus menatap bukunya dekat-dekat. Ia hanya bisa melihat tulisan dengan jelas jika matanya berjarak beberapa sentimeter dari buku catatannya. Demikian pula saat ujian sekolah, sang guru selalu membacakan soal-soal yang harus Rukun kerjakan.

Sejak kecil, remaja berusia 15 tahun itu menderita rabun jauh atau miopi, sebuah kerusakan mata refraktif. Bayangan yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai.

Rukun yang tidak pernah bisa melihat secara jelas tentu penasaran akan warna-warni dunianya. Tetapi ia sadar, sejak menjadi yatim saat berumur delapan bulan dalam kandungan, ibunya harus membanting tulang kerja serabutan untuk membiayai kebutuhan keluarga. Jangankan membeli kacamata, demi menjaga agar perutnya tidak keroncongan saja, ibunya harus bekerja keras. Memang, sekarang Rukun memiliki ayah tiri, tetapi  pekerjaannya hanya sebagai pekerja lepas di pelabuhan.

Siapa sangka, keberuntungan menghampiri Rukun. Selama dua bulan, ia berkesempatan menjalani proses pemeriksaan mata yang dilaksanakan PT Astra International Tbk dan Palang Merah Indonesia (PMI). Setelahnya, ia menerima kacamata berukuran minus 16 secara cuma-cuma. Akhirnya Rukun bisa mewujudkan keinginan untuk melihat warna-warni dunia dengan alat bantu penglihatan itu.

“Senang! Semuanya terang sekarang. Jelas terlihat,” ungkap Rukun dengan semringah saat pertama kali mencoba mengenakan kacamata. Senyum dan rona merah tampak di pipinya. Sambil memandang ke kiri dan kanan, ia menikmati berbagai hal yang selama ini tidak pernah ia ketahui wujudnya secara pasti.

#generAKSISEHATIndonesia

Rukun adalah satu dari 4.005 anak Indonesia yang menerima bantuan kacamata dari program #generAKSISEHATIndonesia yang digagas oleh Astra International.

Melalui program ini, Astra mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berkomitmen menjalankan hidup sehat demi masa depan bangsa yang lebih baik. Gerakan ini berjalan dengan memanfaatkan media sosial. Caranya, hanya dengan mengunggah foto atau video yang berisi komitmen sehat yang dituliskan di atas kertas ke Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube, disertai tanda pagar (hashtag) #generAKSISEHATIndonesia. Program ini telah berlangsung pada 10 Oktober hingga 30 November 2014.

Data riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan tahun 2013 menjadi latar belakang dicetuskannya kegiatan ini. Pada data tersebut sebanyak 4,6% dari total populasi Indonesia memakai kacamata koreksi refraksi dan lensa mata. Sementara itu data WHO menyebutkan bahwa 80% dari kasus gangguan penglihatan itu bisa dicegah dan 90% dari kasus gangguan penglihatan diderita oleh masyarakat dari keluarga berpenghasilan rendah.

Jika dihubungkan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, gangguan refraksi yang tidak ditangani secara sungguh-sungguh akan berpengaruh pada perkembangan kecerdasan anak. Proses belajar yang terhambat akan mempengaruhi mutu, kreativitas, dan produktivitas pada usia produktif, yaitu 15-64 tahun. Di Indonesia, dari 66 juta anak usia sekolah (5-19 tahun), 10% mengalami gangguan akibat kelainan refraksi. Angka pemakaian kacamata koreksi pun masih rendah, yaitu 12,5%.

Setelah mendapatkan bantuan kacamata, Rukun semakin mantap mengejar cita-cita. Penggemar Christiano Ronaldo ini pun bertekad untuk menjadi kebanggaan orang tuanya. “Mau mewujudkan cita-cita jadi pemain bola. Mau bantu mama, nggak mau nyusahin mama lagi,” katanya. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com