Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari 69 Nyawa Melayang di Jalan Raya Indonesia

Kompas.com - 04/02/2015, 17:20 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Data memprihatinkan diungkap dalam diskusi keselamatan berkendara yang digelar Rifat Drive Labs di Jakarta, Rabu (4/2/2015). Dijelaskan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah penyakit jantung/stroke dan TBC (tuberculosis).

Chief Instructor Rifat Drive Labs Nugroho Respati membeberkan data yang diambil dari kepolisian, Indonesia berada di peringkat kelima dunia sebagai negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi. “Ada 1,2 juta korban jiwa pada 2014 di seluruh dunia,” kata Yoyok panggilan akrab Nugroho.

Di Indonesia pada 2014, populasi mobil bertambah sekitar 1,2 juta unit dan lebih dari 7 juta unit sepeda motor, kebanyakan kendaraan baru ini beredar di Jakarta dan sekitarnya. Bila dihitung rata-rata, kata Yoyok, setiap jam terjadi 12 kecelakaan lalu lintas yang merebut setidaknya tiga korban jiwa. Setiap hari 69 nyawa melayang di jalan raya.

2013

Dua tahun lalu diperkirakan 11 juta mobil beredar di seluruh Tanah Air, naik delapan juta dibanding 2000. Sementara itu kendaraan paling banyak tetap sepeda motor, naik 13 juta unit dari 2000 menjadi 84 juta unit pada 2013.

“Kecelakaan paling tinggi melibatkan roda dua. Korban yang berjatuhan di usia produktif antara 15 – 20 tahun,” ungkap Yoyok.

Jakarta menurun

Desember lalu Polda Metro Jaya mengatakan angka kecelakaan lalu lintas di Ibu Kota pada 2014 menurun. Namun penyebabnya bukan karena tingkat keselamatan berkendara yang meningkat melainkan karena macet.

“Data kecelakaan memang kadang naik kadang turun, tapi di Indonesia rata-rata ada 30.000 kecelakaan dalam setahun. Tahun lalu angka kecelakaan memang menurun, tapi macet menyebabkan stres. Terlalu berlama-lama di perjalanan juga dinilai tidak produktif,” ungkap Yoyok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com