Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Guyonan Otomotif Menyebar di Internet

Kompas.com - 12/01/2015, 19:01 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Bisa jadi modifikasi mirip dengan lelucon, dibuat tidak untuk menyenangkan semua orang. Maka wajar ketika akun instagram @indoricer mulai banyak mengunggah gambar berpesan alias meme, gambar unik, atau video lucu yang menggabungkan modifikasi dengan humor, tidak semua orang bisa langsung menyukainya.

Akun @indoricer belakangan ini jadi perbincangan di kalangan pemodifikasi karena beberapa materi yang diunggah tidak hanya mengundang canda tapi juga ditanggapi sebagai sindiran oleh beberapa pihak.

Dari keterangan pada profil menunjukan Indoricer kependekan dari Indonesian Ricer. Menurut Urban Dictionary, kata “Ricer” berasal dari bahasa latin yang berarti payah dalam segala hal. Bila masuk dalam lingkup otomotif ricer bisa diartikan sebagai usaha memodifikasi kendaraan yang tidak sesuai fungsi atau tidak berguna.

Misalnya salah satu posting menunjukan foto Nissan March dengan emblem Brabus dan AMG. Kedua emblem tersebut sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan Nissan, pasalnya Brabus dan AMG adalah tuner Mercedes-Benz. Karena “kesalahan” itu foto dilabeli dengan hastag #indoricer.

Posting lain menunjukan aplikasi widebody namun tidak disertai penyesuaian kaki-kaki, alhasil mobil jadi terlihat aneh. Ada juga meme tentang perubahan sudut chamber ban sampai titik ekstrem, penambahan stiker pada atap yang terlihat seperti sunroof, menyontek sebagian desain bodi mobil lain seperti Suzuki Baleno menjadi Subaru, Terios/Rush yang berusaha menjadi convertible lalu akhirnya disamakan dengan bajaj, dan masih banyak lagi.

Guyon

Apa yang dilakukan sebenarnya menjadikan sebagian informasi sebagai bahan guyon. Apa yang tertera tidak selalu menggambarkan realita yang ada, pembaca harus mencari sendiri informasi lanjutan. Misalnya pemilik Nissan March bisa saja sudah mengetahui tentang emblem Brabus dan AMG namun tetap sengaja memakainya. Bisa juga foto mobil dengan widebody masih dalam proses perbaikan kaki-kaki, sementara modifikasi yang lain tergantung selera sang pemilik.

“Menurut budaya timur kalau menghina dan menertawakan orang itu tidak etis apalagi dilakukan dari belakang. Tapi kita harus menyikapinya dengan positif untuk instropeksi ga usah ditanggapi terlalu serius. Saya juga modif pertama kali bisa disebut ricer, dari situ kita belajar jadi tahu taste dan tren,” ujar Andre Mulyadi dari Signal Kustom menanggapi fenomena Indoricer kepada KompasOtomotif, Senin (12/1/2014).

Jika masih dalam koridor keselamatan berkendara, macam-macam modifikasi sebenarnya tidak bisa disalahkan. Selera pemodifikasi memang tidak selalu bisa sama dengan selera penikmat. Andre menambahkan modifikasi itu punya dasar harmonisasi, hal ini yang banyak dilupakan karena mengejar kata “ekstrem”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com