Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mercy Sindir Mobil Hidrogen Toyota

Kompas.com - 09/01/2015, 12:30 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Las Vegas, KompasOtomotif – Daimler sepertinya tidak tertarik dengan aksi Toyota membuka 5.680 paten yang berkaitan dengan teknologi mobil hidrogen dengan fuel cell ke publik. Bos Daimler Dieter Zetsche beranggapan, hal itu hanyalah proyek karangan humas Toyota.

“Ini hanya langkah PR (Public Relation) seperti dilakukan CEO Tesla Elon Musk pada paten baterai,” kata Zetsche diberitakan media Jerman Deutsche Presse-Agentur via Worldcarfans, Jumat (9/1/2015).

Pada pertengahan 2014 lalu paten mobil listrik Tesla dibuka untuk umum. Musk mengatakan, dengan begitu mobil listrik bisa diterima masyarakat lebih cepat. Toyota hampir mirip melakukan gerakan itu pada paten teknologi hidrogen fuel cell.

Semua informasi pada paten Toyota kini bisa digunakan siapa saja. Buat siapapun yang memakai dan menjual barang hasil dari paten tersebut tidak akan dituntut royalti sampai 2020. Klaim Toyota cara ini digunakan agar penetrasi mobil hidrogen bisa lebih cepat sekaligus membuka ekspansi infrastruktur pendukung.

Toyota akan menjadi merek pertama yang meluncurkan mobil produksi hidrogen Mirai pada April 2015. Sedan 4-pintu ini dikatakan sanggup menjelajah hingga 482 km menggunakan satu tangi penuh hidrogen. Sistem fuel cell Mirai disebut bisa menopang kebutuhan rumah tangga selama sepekan dan punya limbah bahan bakar berupa air yang lebih aman diminum dibanding susu.

Zetsche tegas menolak bekerja sama dengan Toyota soal mobil hidrogen. Ia mengatakan teknologi hidrogen Mercedes-Benz selevel dengan Toyota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com