Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Perbedaan S 400 L Exclusive Lokal dan Impor

Kompas.com - 28/11/2014, 14:40 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Nusa Dua, KompasOtomotif – Tidak lama setelah Mercedes-Benz Indonesia (MBI) meluncurkan salah satu varian S-Class, S 400 L pada Juni lalu, perakitan (CKD) S-Class perdana di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, untuk model paling premium ini dimulai. Meski sudah bisa dibeli lebih murah, MBI mengatakan S 400 L versi impor (CBU) Jerman masih dipasarkan, lantas apa saja perbedaannya?

Dari harga, unit CBU dibanderol Rp 2,379 miliar sedangkan unit CKD bisa didapatkan lebih murah Rp 290 juta yakni dengan harga Rp 2,089 miliar. Yudi Lesmana, Departement Manager Product Management MBI menjelaskan alasan kedua produk ini masih dijual untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Perbedaan pertama terletak pada desain dan ukuran pelek. Versi CBU menggunakan pelek alloy dengan 10 palang sementara CKD sudah memakai ukuran 19 inci dan lima palang ganda. Hal lain berikutnya ada interior, lingkar kemudi CBU dilapisi kulit Nappa sementara CKD dibungkus kulit beraksen kayu. Pemandangan berbeda juga terlihat pada dasbor, CBU dihiasi burr walnut wood trim sedangkan CKD designo sunburst myrtle wood trim.

Febri Ardani Interior Mercedes-Benz S 400 L.

Pada konsol tengah CKD, MBI menambahkan fitur touchpad sebagai kontrol utama di konsol tengah. Perbedaan paling signifikan terletak pada kelengkapan kompartemen pendingin minuman/makanan di bagasi yang dihilangkan untuk CKD.

“Ada beberapa pelanggan yang mengatakan mereka kesulitan meletakan empat tas golf di bagasi sewaktu ingin bermain bersama teman-teman. Bila tidak ada pendingin, kira-kira ruang bagasi bertambah 60 liter,” jelas Yudi.

Febri Ardani Mercedes-Benz S 400 L
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com