Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirkuit Buriram, Sirkuit Kelas Dunia yang Tidak Dibangun oleh Pemerintah

Kompas.com - 23/11/2014, 14:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Buriram, KompasOtomotif - Dunia olahraga motorsport Thailand kini patut berbangga karena saat ini mereka telah punya sirkuit balap kelas dunia. Sirkuit itu adalah Buriram United International Circuit. Sirkuit Buriram merupakan sirkuit yang masuk dalam kategori sirkuit Grade A berdasarkan penilaian dari Federasi Automobile Internasional (FIA).

Bersama dengan YSS Indonesia, KompasOtomotif berkesempatan untuk berkunjung ke Sirkuit Buriram pada akhir pekan ini untuk menyaksikan seri ketujuh Supertruck Series 2014, kejuaraan balap nasional Thailand yang mempertandingkan balapan beberapa jenis mobil, mulai dari sedan, hatchback hingga ke truk.

Waktu tempuh perjalanan darat yang dibutuhkan untuk sampai ke Sirkuit Buriram adalah sekitar 4-5 jam, apabila berangkat dari Bandara Internasional Suvarnabhumi. Bila ingin memangkas waktu tempuh, tersedia penerbangan lokal dari Bandara Don Muang. Perjalanan udara hanya memakan waktu sekitar 20-30 menit.

Sirkuit Buriram memang tidak terletak di sekitar Bangkok. Sirkuit ini terletak di Kota Buriram, Provinsi Buriram yang berjarak sekitar 427 kilometer di timur laut Bangkok, atau sekitar 399 kilometer dari Bandara Suvarnabhumi.

Alsadad Rudi/KompasOtomotif SIrkuit Internasional Buriram
Tentang sirkuit
Sirkuit Buriram merupakan sirkuit baru yang resmi mulai digunakan pada pertengahan tahun ini. Sirkuit ini memiliki panjang lintasan 4.554 kilometer dengan 12 tikungan. Kecepatan maksimal yang bisa dilakukan di sirkuit ini adalah sekitar 315 kpj.

Sirkuit ini dirancang oleh Hermann Tilke, perancang sirkuit asal Jerman. Tilke  telah merancang sekitar 60 sirkuit kelas dunia, diantaranya Sirkuit Sepang di Malaysia, Shanghai International Circuit di China dan Sirkuit Yas Marina di Abu Dhabi.

Direktur Proyek Sirkuit Buriram, Tanaisiri Chanvitayarom mengatakan, pembangunan Sirkuit Buriram menghabiskan dana sekitar 2 miliar Bath, atau setara Rp 740 miliar. Proses pembangunannya memakan waktu sekitar 18 bulan.

Menariknya, kata Chanvitayarom, Sirkuit Buriram tidak dibangun oleh Pemerintah, melainkan oleh Newin Chidchob, salah satu pengusaha terkemuka di Thailand sekaligus pemilik klub sepak bola Buriram United.

"Jadi sirkuit ini bukan sirkuit milik pemerintah. Sirkuit dibangun oleh Chidchob yang merupakan warga asli Buriram," kata Chanvitayarom, di sela-sela pergelaran Supertruck Series, Sabtu (22/11/2014).

Saat ini Sirkuit Buriram baru memiliki satu tribun di trek utama yang berkapasitas 50.000 penonton. Chanvitayarom menjelaskan bahwa pengembangan terhadap sirkuit akan terus dilakukan, terutama terhadap infrastruktur pendukung.

"Tidak hanya akan menambah kapasitas penonton, kami juga akan membangun hotel dan restoran di sekitar sirkuit," ujar dia.

Tak hanya itu, Chanvitayarom mengatakan bahwa Pemerintah Thailand sedang merencanakan ingin membangun jalan tol langsung dari Bangkok menuju Buriram. Apabila hal itu bisa terealisasi, maka jarak tempuh perjalanan darat dari Bangkok menuju Buriram bisa lebih dipersingkat.

Sirkuit Buriram telah dipilih untuk menjadi salah satu sirkuit yang akan menyelenggarakan ajang World Superbike pada tahun depan. Menurut Chanvitayarom, pemilik sirkuit memiliki obsesi besar untuk bisa menyelenggarakan event balap kelas dunia di kampung halamannya itu. Bahkan Chidchob, kata Chanvitayarom, menargetkan Sirkuit Buriram sudah harus bisa menggelar ajang MotoGP pada tahun 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com