Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Manakah Arah Industri Otomotif Indonesia?

Kompas.com - 03/11/2014, 09:50 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Bangkok, KompasOtomotif - Proyeksi sekaligus usaha Pemerintah Indonesia mendorong produksi mobil hingga lebih dari dua juta unit pada 2020 menuntut peranan pemasok komponen. Saat ini jumlah perusahaan penyuplai di Indonesia tidak lebih besar dari Thailand dan Malaysia.

Thailand punya lebih dari 2.000 perusahaan penyuplai komponen mobil, Malaysia memiliki sekitar 1.500-an, sedangkan Indonesia hanya 790-an. “Itu artinya dari kesiapan suplier saja kita belum cukup, kita harus mencari cara mengundang suplier menginvestasikan dana di indonesia agar dibuat lokal,” terang Head of Permanent Committe on Industrial Policy & Regional Empowerment Indonesian Chamber of Commerce and Industry I Made Dana M Tangkas di Bangkok, Jumat (31/10/2014).

Selain pemasok lokal masih ada banyak faktor pendukung lainnya, salah satunya infrastruktur seperti pelabuhan, jalan tol, energi listrik, dan bahan bakar. Mempersiapkan hal itu memang tidak mudah dan butuh konsentrasi, regulasi dan kebijakan Pemerintah Indonesia bisa membantu pelaku industri mengembangkan otomotif nasional.

Di sisi lain, industri otomotif Indonesia butuh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mantap. Kemampuan insinyur dan desainer mengembangkan produk menghilangkan ketergantungan SDM asing.

Sebelumnya, Thailand mengajak Indonesia dan negara ASEAN lain bergabung mengembangkan industri otomotif di masing-masing negara agar menjadi kekuatan besar dunia. “Seluruh penduduk ASEAN berjumlah 600 juta, bila ditambah tiga negara otomotif lainnya  seperti Korea, Jepang, India, dan China sudah separuh dunia kita pegang. Kalau industri otomotif pada Thailand, Indonesia, dan Malaysia bisa kuatkan, kita kita punya kekuatan menarik investasi dari luar,” ujar Achana Limpaitoon, Presiden of Thai Auto-Parts Manufacturing Association.

Made Dana mengatakan, industri otomotif Indonesia belum siap dan butuh kepastian menghadapi pasar bebas ASEAN yang akan datang sebentar lagi. “Kita tidak bisa melihat hanya dua sampai tiga tahun, tapi kita harus lihat dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Indonesia ini apakah mau jadi pemain, pelabuh industri otomotif, atau hanya menjadi pasar saja,” tanya Made Dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com