Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rifat Siap Ajari Cara "Nyetir" Mobil Super

Kompas.com - 06/10/2014, 12:00 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Berada di balik kemudi mobil super tak hanya sekedar bisa mengemudi. Sangat diperlukan keahlian khusus untuk menaklukan mobil dengan tenaga di atas 400 tk. Sebab, jika dianggap remeh, mobil tersebut bisa menjadi mesin pembunuh yang membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lain. Bahkan seorang pebalap pun bisa saja kehilangan kendali ketika berada di balik kemudi mobil super. Contoh konkret adalah kasus yang menimpa Paul walker dan teman pebalapnya Roger Rodas saat mengemudikan supercar dan berakhir tragis pada November 2013.

Pereli dan pebalap nasional, Rifat Sungkar, menyebutkan bahwa banyak pengendara atau pemilik mobil super yang belum tahu dengan benar bagaimana mengemudikan mobilnya. Ini tentu saja berbahaya bagi diri sendiri dan juga orang lain. Banyak kasus yang membenarkan pernyataan tersebut.

"Akhir tahun ini saya akan buka Rifat Drive Labs. Ini adalah sekolah mengemudi, tapi berbeda dengan sekolah mengemudi yang ada pada umumnya. Nanti akan dibedakan kelasnya, ada kelas beginner, intermediate, advanced dan juga profesional," jelas Rifat Sungkar saat berbincang dengan KompasOtomotif, Senin (6/10/2014).

Kecepatan tinggi
Rifat melanjutkan, kelas advanced dan profesional akan ada pelajaran cara mengemudi mobil sport dengan mesin besar berkecepatan tinggi. "Kenapa ada kelas itu? Kita jangan bicara jalan dulu, tapi kenali dulu apa yang ada dan tersedia dalam mobil, karena berbeda dengan mobil pada umumnya. Salah pencet tombol bisa beda hasilnya," lanjut suami artis Sissy Priscillia.

"Dalam pelajaran tersebut akan ada penjelasan soal fitur seperti launch control, kontrol traksi atau pengaturan suspensi. Lalu juga cara akselerasi, cara berbelok dan pengereman. Semua bukan hanya soal injak pedal gas atau rem. Mudahnya begini, seorang pilot yang biasa menerbangkan pesawat komersial, sekarang dia bawa jet fighter, pasti jauh beda kan," ungkap Rifat.

Program yang sangat ditekankannya adalah Driving with Attitude. Karena menurut Rifat, bagaimanapun hebatnya seseorang di jalan raya sangat diperlukan sikap yang baik saat berada di belakang kemudi. "Sejatinya, kebut-kebutan tempatnya bukan di jalan raya, tapi di sirkuit. Hak semua pengendara dan apapun jenis mobilnya adalah sama saat berada di jalanan umum," tutup Rifat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com