Noegardjito, Sekertaris Umum Gaikindo menjelaskan, ada tiga hal utama yang perlu dilakukan agar program konversi energi agar sukses bisa dilakukan. Pertama, dibutuhkan kebijakan yang jelas dari Pemerintah Indonesia dalam menggulirkan program konversi energi. Hal ini terkait dengan seberapa besar keinginan pemerintah mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak.
"Kami siap, tapi kami tidak bisa mengambil inisiatif, karena pemegang kuasa ada di tangan pemerintah. Apapun yang diperintahkan, kami akan ikuti," jelas Noegarjito di Workshop Forum Wartawan Industri, Bandung, Jumat (22/8/2014).
Kedua, dibutuhkan kesiapan infrastruktur berupa stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) supaya bisa tersebar di seluruh Indonesia. Ini diperlukan supaya konsumen gas bisa mengoperasikan kendaraan secara normal, layaknya mobil konvensional.
"Jangan sampai, kala kita berkendara ke Cirebon bingung mau mengisi di mana nanti," lanjut Noegardjito.
Ketiga, isu keselamatan gas yang masih kurang pamor ketimbang kendaraan konsumsi BBM. Padahal, menurut Gaikindo, teknologi gas pada kendaraan bermotor sudah terbukti di berbagai negara dunia. "Faktor ketiga berkaitan dengan budaya lalai yang masih ada di masyarakat Indonesia. Harus ada pendidikan soal keselamatan memaksimalkan penggunaan gas," tutup Noegardjito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.