AARC mengklaim bahwa fitur "Jukebox" milik Ford dan "Hard Drive Device" punya GM, memungkinkan pengguna untuk menyalin isi CD. Fitur ini dianggap bertentangan dengan undang-undang hak cipta yang berada di bawah perlindungan Audio Home Recording Act (AHRA).
Dengan fitur tersebut, baik Ford dan GM dianggap harus membayar royalti atas kemungkinan pembajakan isi CD. Selain itu, Denso dan Clarion, sebagai perusahaan penyedia unit audio tersebut, juga akan mendapat gugatan yang sama.
Seperti ditulis Forbes, Senin (4/8/2014), AARC menutut pembayaran sebesar 2.500 dollar AS (Rp 29,35 juta), untuk setiap perangkat yang terpasang pada kendaraan yang sudah terjual. Model Ford dan GM yang punya alat bajakan ini adalah Lincoln MKS, Ford Explorer, Ford Taurus, Buick LaCrosse, Cadillac SRX, Chevrolet Volt, dan GMC Terrain.
Masalah pembajakan hak cipta, khususnya di bidang musik dan film sudah lama terjadi di AS. AHRA berdiri sejak 1992, ketika perusahaan rekaman menyadari bahwa kaset atau CD dapat disalin secara identik dengan beragam cara. Pembajakan ini bisa menyebabkan perusahaan rekaman dan artis mengalami kerugian ratusan juta dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.