Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Alasan Audi Tak Jual Versi Diesel

Kompas.com - 18/07/2014, 09:20 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – PT Garuda Mataram Motor (GMM) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Audi di Indonesia, menghadapi situasi sulit bila berbicara varian diesel. Masalah kualitas bahan bakar masih menjadi penghalang GMM. 

Sebelumnya sempat memasarkan Q7 3.0 TDI sebagai model diesel pada 2008 silam. Ketika itu varian tersebut dibanderol Rp 1,525 miliar OTR Jakarta, dengan mesin yang masih standar Euro 3 dan hanya bisa meminum Pertamina Dex.

“Kita pernah memasukan Q7 diesel, dan itu yang terakhir karena masih menggunakan mesin Euro 3. Sekarang, kalau boleh dikatakan kami kecewa dengan Audi pusat, karena mesin diesel semua sudah Euro 5. Ini yang tidak bisa dijual di Indonesia,” jelas Andrew Nasuri, CEO GMM, saat peluncuran Audi Q3 1,4 TFSI, di Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Andrew melanjutkan, dengan mesin yang sudah berstandar Euro5, bakal sulit dipasarkan di Indonesia bila kualitas bahan bakar solar masih kurang bagus. “Bisa saja dipaksakan kami menjual model diesel Euro 5. Tapi kasihan konsumen nanti karena umur mesin mobil tidak tahan lama,” ujar Andrew lagi.

Tak terpengaruh PPnBM
Sementara itu, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) ternyata tidak terlalu berpengaruh pada Audi Indonesia. Saat ini ada tiga model yang naik harga, karena terkena imbas kenaikan PPnBM yakni R8, RS4 dan RS5.

“PPnBM menurut saya tidak terlalu berpengaruh. Hanya ada tiga model kami yang naik karena PPnBM, yakni R8, RS4 dan RS5. Memang angka penjualan tiga model itu tidak terlalu besar, bila dibandingkan dengan model lain yang lebih laris dan tak terkena imbas PPnBM,” lanjut Andrew.

GMM hanya berharap situasi ekonomi Indonesia bisa kembali pulih, dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing kembali menguat. “Tahun ini kami tidak naikan target penjualan, diharapkan bisa sama dengan tahun lalu yang bisa menjual 400 unit. Saya harap rupiah bisa kembali stabil dan ini yang lebih berpengaruh buat kami sebagai produsen mobil premium,” tutup Andrew.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com