Menyikapi kondisi ini, Wakil Presiden Direktur Divisi Roda Dua SIS, Endro Nugroho menjelaskan, pihaknya sedang dalam proses pembenahan di semua lini. Ada strategi dan prioritas yang dilakukan dalam upaya kembali kompetitif.
"Tentunya kami sadar tertinggal jauh dari kompetitor. Saat saya pertama kali ditugaskan menangani roda dua, situasinya memang demikian. Tapi, perlahan kami melakukan langkah pasti buat mengejar, minimal mengurangi gap dengan produsen lain," jelas Endro kepada KompasOtomotif, minggu lalu.
Endro melanjutkan, langkah awal yang dilakukan adalah dengan bertemu dengan dealer, sebagai ujung tombak penjualan Suzuki. Aspirasi dealer ditampung, termasuk meyakinkan kepada jaringan bahwa Suzuki masih konsentrasi dengan industri roda dua.
"Saya keliling dealer dan berbicara banyak dengan mereka dan untuk mengetahui apa keinginan mereka, serta dijelaskan langkah yang akan dilakukan. Saat ini ada 1.100 outlet di seluruh Indonesia, dan kami akan membuat standar operasional untuk memajukan semua jaringan yang ada," lanjut Endro.
Ditambahkan, Suzuki sedang fokus pada pemilihan line-up produk yang bakal dipasarkan. Ada skala prioritas model yang harus difokuskan, karena saat ini cenderung sporadis. Pasalnya, saat ini ada 14 varian dan 72 warna yang dinilai terlalu banyak.
Kampanye sport
Suzuki sudah menggaungkan akan bersaing serius di segmen sport. Tapi, sebelum menelurkan model sport, pabrikan berlambang S ini lebih dulu berkampanye dengan ikut di ajang balap lokal seperti Indoprix dan Motoprix.
"Kami kembali terjun di balapan nasional seperti Indoprix dan Motoprix. Ini adalah cara kami buat mengingatkan kembali kepada publik bahwa Suzuki masih bertaji di segmen sport. Bila imej sudah terbentuk, tak sulit rasanya buat menelurkan model sport," tutup Endro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.