Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Orang Tewas dalam Sehari, Polisi Ingatkan Kesiapan Pemudik

Kompas.com - 11/07/2014, 16:00 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Mudik Lebaran seharusnya menjadi momen menyenangkan. Namun alangkah ironis jika dalam perjalanan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya luka berat atau bahkan tewas karena terlibat kecelakaan. Inilah yang kembali diingatkan polisi kepada para pemudik yang akan melakukan perjalanan di musim llibur lebaran tahun ini.

Kadiv Dikmas Korlantas Polri Kombes Pol Pujiono mengatakan, angka kecelakaan mudik 2013 lalu memang menurun dibandingkan 2012. Namun bukan berarti ancaman berkurang, bahaya tetap mengintai, khususnya pemudik yang menggunakan sepeda motor.

”Kami terus melakukan edukasi untuk meminimalisir angka kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan serta keamanan dalam perjalanan mudik. Kami terus akan ingatkan dan melakukan upaya antisipasi atau menyiapkan penanganan selama Operasi Ketupat 2014,” jelas Pujiono di Jakarta, (10/7/2014).

Rp 9,5 miliar
Dari data Korlantas Polri yang diterima KompasOtomotif, dalam masa mudik 2013 selama 14 hari (H-7 sampai H+7), jumlah kecelakaan mencapai 3.675 kasus dengan korban luka ringan 4.819 orang, luka berat 1.302 orang, dan meninggal dunia 795 orang. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 9,5 miliar.

Jika dirata-rata, dalam sehari selama masa libur lebaran 56 orang tewas karena kecelakaan. ”Bayangkan, selama 14 hari 795 orang meninggal dunia karena mudik atau sehari 56 orang. Ini yang perlu diperhatikan oleh masyarakat, selalu berhati-hati dan mengikuti pentunjuk dari polisi. Mudik harus siap segala sesuatunya,” pesan Pujiono.

Sebenarnya, usaha kepolisian dan pemerintah menurunkan angka kecelakaan cukup sukses. Dengan semakin banyaknya fasilitas mudik gratis, jumlah kecelakaan turun cukup jauh. Pada 2012, jumlah kecelakaan saat mudik 4.933 kasus, dengan korban luka ringan mencapai 3.728 orang, luka berat 1.027 orang, dan 908 korban tewas. Kerugiaan materi mencapai Rp 11,9 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com