Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar Polusi Udara di London Tertinggi di Eropa

Kompas.com - 28/05/2014, 19:54 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

London, KompasOtomotif — Level polutan udara nitrogen dioksida (NO2) di ibu kota Inggris, London, mencapai level tertinggi di Eropa. Senyawa kimia ini berbahaya buat kesehatan manusia, terutama bila terhirup melalui saluran pernapasan.

Upaya Uni Eropa (UE) memerangi pemanasan global dengan membelokkan pemahaman tradisional menggunakan mesin bensin ke diesel justru berdampak lain. Kebijakan Uni Eropa (UE) sejak 2000 "mengizinkan" lebih banyak produksi mobil diesel. Diesel lebih sedikit menghasilkan karbon dioksida (CO2), tetapi menghasilkan lebih banyak senyawa kimia NO2. Bila ditambah polusi dari mobil bensin, hasilnya kadar NO2 meningkat tiga kali lipat.

"Pemerintah telah mengetahui hal ini selama lebih dari 10 tahun bahwa diesel menghasilkan semua polutan berbahaya ini. Namun, semua tertutupi oleh agenda CO2 mereka. Ini adalah bencana buat pencemaran udara. Lebih dari itu, ini adalah bencana buat kesehatan publik," tekan Simon Birkett, pencipta grup nonprofit Clean Air, di London, seperti dilansir Automotive News, Rabu (28/5/2014).

Batas maksimum
London bukanlah satu-satunya kota yang punya predikat buruk di Eropa. Ada 301 wilayah terdeteksi telah melewati limit NO2 pada 2012. Termasuk di antaranya, Paris, Roma, Athena, Madrid, Brussels, dan Berlin.

Batas NO2 menurut UE maksimum 40 mikrogram per kubik meter udara. Di pusat kota London, takaran mencapai 94 mikrogram pada 2012. Dari sumber data lain, yakni King’s College, tahun ini rata-rata NO2 meningkat hingga 83 mikrogram, sedangkan di Beijing "hanya" 56 mikrogram.

"Nitrogen dioksida merupakan masalah yang bisa didapati pada kota besar yang memiliki kepadatan lalu lintas. Dari banyak kasus, kondisi ini semakin memburuk karena kendaraan menggunakan mesin jenis diesel," ujar Alberto Gonzalez Ortiz, pemimpin proyek kualitas udara di European Environment Agency.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com