Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Avanzanation Journey 2014 [Timur]

Penjelajahan Avanza ke “Negeri Tengkorak”

Kompas.com - 22/02/2014, 12:34 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Toraja, KompasOtomotif – Perjalanan melelahkan sejauh 420 km dari Mamuju, Sulawesi Barat, menuju Toraja, Sulawesi Selatan, terbayar lunas. Tepat pukul 00.00 WIT, Jumat (21/2/2014), Avanzanation Journey wilayah Timur berhasil menyentuh kawasan pegunungan bagian Utara di Sulawesi Selatan.

Menuju lokasi, rombongan memutuskan melewati jalur Trans Sulawesi, rute ini sudah lama dikeluhkan masyarakat sebab kondisi buruk infrastuktur dan permukaan jalan yang tidak layak. Perbaikan dan pembangunan masih dalam tahap proses, beberapa kali tim melintasi jembatan yang sedang diperbaiki. Tidak hanya menjadi ranah pengujian Avanza pada kondisi sebenarnya, tantangan ini juga menantang kemampuan fisik tim sebagai penumpang. Namun itu semua bisa dilewati dengan baik tanpa halangan, berkat modal ground clearence tinggi dan performa suspensi yang mumpuni.

Tana Toraja
Rasa sumringah kembali datang di pagi hari usai melepas lelah. Perjalanan penuh semangat berlanjut, agenda hari ini mengekplorasi budaya Toraja yang sudah tersohor ke seluruh dunia. Menurut mitos dan kepercayaan yang berkembang, suku Toraja sekarang merupakan kaum pendatang, sedangkan daerah yang mereka tinggali disebut Tana Toraja.

Destinasi pertama mengunjungi salah satu lokasi primadona wisata Sulsel, patung Lakipadada yang terletak tengah danau Makale. Cerita di balik ikonis Toraja ini memiliki banyak versi. Konon, Lakipadada adalah bangsawan Tana Toraja yang merantau mencari mustika hidup abadi setelah berduka ditinggal saudara perempuannya.

Tana Toraja merupakan perpaduan antara agama, adat istiadat, seni dan budaya, yang berjalan selaras. Nama lain yang sering disebutkan adalah “Negeri Tengkorak”, sebab berkunjung ke Toraja mirip melayat ke makam. Masyarakatnya tidak menguburkan jenazah di dalam tanah, tapi di batu.

Taman Makam Londa
Lokasi kedua mendatangi taman makam Londa. Disini bisa terlihat “keharmonisan” masyarakat setempat dengan manusia yang sudah meninggal. Kuburan terletak di dalam dan di luar bebatuan curam, seluruh peti-peti mayat diatur sesuai garis keluarga dan statusnya semasa hidup. Menariknya, ada tengkorak yang sengaja diletakan bersebelahan dalam satu liang. Penduduk lokal mengatakan mereka berpasangan namun tidak direstui keluarga.

Objek wisata lain yang tidak kalah memesona, Desa Kete Kesu, yang berada 4 km di bagian Tenggara Rantepao. Di sana bisa ditemukan berbagai peninggalan purbakala berupa kuburan batu, hampir semua diletakan menggantung di tebing atau gua.

Seluruh pembelajaran akan selalu diingat, Indonesia kaya dan punya nilai budaya tinggi. Tidak terasa ekspedisi Sulawesi tiba di penghujung, Makassar akan menjadi kota terakhir sebelum Avanzanation Journey menyebrang ke pulau selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com