Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2013, FIFGroup Habiskan Dana Pembiayaan Rp 21,5 T

Kompas.com - 11/02/2014, 14:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – PT Federal International Finance (FIF) atau yang sudah berganti nama menjadi FIFGroup, sepanjang 2013 membukukan pembiayaan Rp 21,5 triliun. Jumlah itu mengalami peningkatan Rp 2,8 triliun dari 2012 dengan angka Rp 18,7 triliun.

Sepeda motor mendominasi dengan Rp 15,5 triliun atau 1,3 juta unit yang dibiayai. Selebihnya, dibagi lagi antara sepeda motor bekas Rp 3,3 triliun (521.000 unit) dan pembiayaan elektronik (Spektra) Rp 2,4 triliun.

Presiden Direktur FIFGroup, Suhartono, dalam media gathering di Jakarta, (11/2/2014), mengatakan bahwa sebenarnya di 2013 cukup banyak tantangan, namun perusahaan mampu bertahan bahkan justru menambah keuntungan dengan banyak strategi dan program yang diterapkan.

Di satu sisi, Non Performing Loan (NPL)—kredit bermasalah—yang dialami FIFGroup di 2013 turun, yang berarti risiko kredit macet semakin tipis.

”Masalah di 2013 kami anggap sebagai tantangan. Mulai dari peraturan baru untuk uang muka kredit syariah, yang dijadikan seperti kredit konvensional. Di segmen ini, turun 10-13 persen. Namun income per kapita masyarakat naik, jadi hal tersebut tidak menjadi masalah. Malah menjadi kekuatan baru untuk perusahaan multifinance dengan semakin banyak konsumen yang mampu,” urai Suhartono.

Target 2014
Melihat situasi dan prediksi pasar pada 2014, FIFGroup tak mau muluk. Ditargetkan, pencapaian 2014 sama dengan 2013, yakni Rp 21,5 triliun. Suhartono mengatakan bahwa situasi tahun ini sulit diprediksi. Apalagi, akan datang pesta demokrasi yang berlangsung dalam waktu dekat. Apalagi, Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) memprediksi, pertumbuhan pasar sepeda motor maksimal 5 persen.

”Kami akan melihat. Jika April (pemilihan umum) membawa dampak positif, kami akan naikkan target. Di sisi lain, meski pembiayaan sepeda motor tidak kami naikkan targetnya, tapi untuk elektronik kalau bisa mencapai Rp 3 triliun dari Rp 2,4 triliun,” ungkap Suhartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com