Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Mobil Jepang Resah

Kompas.com - 02/01/2014, 08:40 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif - Turunnya pertumbuhan penjualan di negara berkembang diperkirakan berlanjut tahun ini. Apalagi, terjadi ketidakpastian permintaan di China, negara dengan penjualan mobil #1 di dunia.

"Penurunan permintaan terjadi di negara berkembang dan kini semakin besar. Tahun ini, situasi sulit diduga," jelas Akio Toyoda, Ketua Umum Asosiasi Industri Otomotif Jepang (JAMA) yang dikutip Bloomberg (1/12/2013).

Penurunan permintaan juga terjadi di India, Thailand, Brasil dan Rusia yang selama ini menjadi tujuan ekspor utama produsen mobil Jepang. Padahal, nilai tukar yen yang  lemah, seharus bisa menggenjot ekspor. 

Meleset
China pasar mobil terbesar dunia, sulit dimaksimalkan oleh produsen Jepang. Bahkan mereka masih resah dengan kerusuhan pada 2012, berbagai produk dari Jepang dihancurkan oleh warga China. 

"Sangat tidak mungkin," tegas Toyoda untukmenghindar dari ketengangan yang terjadi pada kedua negara. "Kami harus bekerja untuk memperkecil dampaknya," lanjut Toyoda.

Anjloknya permintaan di negara berkembang juga dialami Honda. Target pridusen #3 Jepang ini tidak tercapai pada enam bulan pertama tahun fiskal 2014. Nissan sudah mengalihkan basis ekspor ke Meksiko untuk mengurangi biaya produksi. 

Di Asia, keuntungan operasional Toyota meleset, termasuk di Jepang periode sendiri pada kuartal terakhir 2013. Penurunan di Thailand, terjadi akibat berakhirnya insentif pembelian "mobil pertama" (first car buying scheme). 

Toyoda masih punya harapan terhadap pasar Jepang tahun ini. Meski pemerintah sudah memutuskan menaikkan pajak penjualan menjadi 8 persen dari sebelumnya 5 persen mulai 1 April 2014. Pajak juga  akan naik lagi tahun depan (2015) menjadi 10 persen.

Toyoda melanjutkan, para produsen Jepang melihat kestabilan pasar karena lokasi basis produksi tidak mudah  dipindahkan begitu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com