Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tematis Pelek

Beda Pelek Asli dan Imitasi

Kompas.com - 22/12/2013, 10:30 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

 
Jakarta, KompasOtomotif – Ganti pelek biar penampilan mobil makin keren sudah biasa dilakukan pemilik mobil. Baik produk OEM atau aftermarket banyak tersedia, pilihannya pun macam-macam, mulai dari produk impor sampai imitasi. Variasi harga yang ditawarkan juga menarik, mulai dari 3 jutaan sampai ratusan juta. Namun perlu diingat, kualitas menentukan harga.
Febri Ardani Macam-macam pelek imitasi

Lilik, salah satu pemilik toko pelek JP Racing di kawasan Jakarta Barat memaparkan, nilai jual pelek imitasi bisa 5-10 kali lebih murah dari pelek asli. Pasalnya proses pembuatan tidak sama, biasanya imitasi dibuat melalui proses casting sedangkan yang asli forged.
Febri Ardani Sekilas keduanya hampir sulit dibedakan

Material yang digunakan juga berbeda, selisih bobot bisa sampai 30-40 persen. “Keduanya punya bahan alumunium alloy, tapi pabrikan imitasi tidak punya racikan yang persis sama dengan pabrikan asli. Pelek imitasi hanya ambil desainnya saja tapi tidak kualitas, biar bisa dijual murah,” ungkap Lilik kepada KompasOtomotif, Sabtu (21/12/2013).

Negara yang cukup terkenal membuat pelek imitasi di antaranya Taiwan, Filipina, Malaysia, China, serta Indonesia. Sementara merek yang biasa dibuat versi palsu yaitu Volk Racing, SSR, BBS, Advan, ADV, Enkei, HRE, dan Modular.

Cukup sulit buat orang awam membedakan langsung diantara keduanya. “Cara paling mudah perhatikan label emboss yang ada di pelek, lalu bandingkan dengan yang asli. Biasanya ada keterangan yang sedikit dibedakan, misalnya VolkRays di tulis hanya YolkRays,” tutup Lilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com