Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawit Anjlok di Sumatera, Mitsubishi Bergeming

Kompas.com - 18/05/2013, 17:02 WIB

Pekanbaru, KompasOtomotif – Tahun ini menjadi masa yang sulit untuk pebisnis kelapa sawit di Sumatera. Perubahan cuaca dengan curah hujan cukup tinggi mengganggu penyerbukan dan menunda panen sawit. Dampaknya sangat terasa pada industri otomotif, khususnya kendaraan komersial. Kendati demikian, Mitsubishi bergeming.

Surya Kokanda, Business Manager PT Pekan Perkasa Berlian Motor, salah satu dealer Mitsubishi di Riau, menjelaskan bahwa penjualan sempat tersendat hingga kuartal pertama. Namun diyakini, kondisi tersebut tak akan lama. "Kami masih kuat di kendaraan komersial, terutama untuk kelas kendaraan komersial ringan (LCV) seperti Colt T120Ss dan L300. Memasuki kuartal kedua kami yakin akan jauh lebih baik," jelasnya (17/5).

Apa yang dikatakan Surya dibuktikan dengan data. Hingga April 2013, dua kendaraan komersial ringan Mitsubishi menjadi penguasa Riau. Colt T120SS pick up misalnya, mampu merebut 43 persen pasar. Kakaknya, L300 pick up 2.500cc diesel, melahap lebih dari separo pasar. Truk ringan enam roda juga menyabet 79,8 persen pasar.

Tidak heran jika optimisme Mitsubishi di Riau tetap berkibar, itu karena produk yang dihadirkan sangat lengkap. Kebutuhan penduduk setempat yang sebagian besar mata pencaharaiannya sebagai petani sawit dan pengusaha di bidang perdagangan komoditi adalah kendaraan yang mendukung setiap proses.

Surya kembali memaparkan, setiap proses butuh kendaraan. Kendaraan pengangkut sawit dengan truk enam roda, Mitsubishi mengandalkan tipe 125 HD-HDV. Minyak sawit juga butuh didistribusikan dan tersedia truk sepuluh roda tipe FN 527 ML.

Peluang besar untuk konsumen fleet datang dari berbagai bidang. Selain pemain besar perkebunan sawit, nafas Mitsubishi juga bergantung pada perusahaan pertambangan, ekspedisi, pengusaha Crude Palm Oil (CPO/minyak sawit kasar), hingga perusahaan persewaan kendaraan untuk perusahaan minyak Chevron.

Di Riau, kendaraan Mitsubishi rata-rata terjual 2.600 unit per bulan. Jumlah itu dibagi komposisinya menjadi tiga. Paling besar justru ada di kendaraan penumpang yang bekontribusi 40 persen, diikuti kendaraan komersial 35 persen, dan kendaraan komersial ringan 25 dengan sumbangsih 25 persen.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com