Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi: Terberat Justru Menyalip Bradl

Kompas.com - 08/04/2013, 11:41 WIB

Doha, KompasOtomotif — Kembali bergabung bersama Yamaha, Valentino Rossi langsung memberi senyuman kepada semua kru Yamaha Factory Racing Team dan penggemar motogp di jagat raya. Lajang kelahiran Urbino, Italia, 34 tahun lalu itu dalam seri pembuka di sirkuit internasional Losail, Qatar, berhasil menyentuh garis finis kedua dan sekaligus melengkapi kemenangan 1-2 Yamaha.

"Saya berterima kasih kepada Yamaha telah memberi kesempatan kedua kali untuk berlaga di motogp," ungkap The Doctor, julukan Rossi, seusai lomba. "Saya sangat senang karena itu adalah target saya untuk mencoba bisa finis podium di balapan pertama," lanjutnya.

Kalau saja ia tidak membuat kesalahan di lap pertama, bukan tidak mungkin podium pertama menjadi miliknya. Jadi, saat hendak menyalip Andrea Dovizioso di tikungan, manuvernya terlalu melebar. Akibatnya, posisinya melorot menjadi ketujuh. Padahal, saat start dari urutan keenam, ia mampu melejit menjadi keempat.

Berkat dukungan performa mesin Yamaha YZR-M1 yang mumpuni, mantan pebalap Ducati ini mampu melibas satu per satu lawan-lawannya. Dimulai dari Stefan Bradl yang sampai terjatuh, korban berikutnya adalah pebalap satelit Yamaha, Cal Crutchlow, saat disalip dari sisi harus ke luar lintasan.

Sementara duo pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa dan rookie Marc Marquez, hampir tidak menemui kesulitan menggesernya. Meski jelang dua lap terakhir, Marquez sempat memberi perlawanan sengit. Namun, pengalaman jam terbang dan didukung kondisi sepeda motor yang baik, Rossi dapat memenangi pertarungan.

"Pagi setelah pemanasan (warm up), saya tahu memiliki kecepatan yang baik. Jadi, saya pikir, jika melakukan awal yang baik harus mengambil risiko sedikit untuk menyalip di depan yang lambat," terangnya.

Mengenai terlalu melebar di tikungan, ia menjelaskan bahwa dirinya terlalu cepat tiba (pengereman dekat) dan dari kejadian itu, "Balapan saya jadi sangat, sangat sulit," kenangnya.

Diakuinya, dari semua lawan-lawan yang dilibasnya, "Paling lama menyalip Stefan Bradl kelima. Saya butuh sampai lap 8 sehingga kehilangan banyak waktu. Bagi saya, sangat sulit menyusul Bradl dan kehilangan banyak waktu. Saat itu, saya beranggapan podium sudah pergi," akunya.

Peluangnya terbuka kembali ketika dirinya mulai bebas (tidak ada lawan di depan). Selangkah demi selangkah ia mampu mendekatkan diri dan melibas lawan di depan sampai finis di posisi kedua.

Melalui penampilannya, ia memberi sinyal bahwa walaupun sudah gaek, ia masih patut diperhitungkan. Tak cuma itu, ia juga akan kembali menjadi aktor di "layar" motogp untuk menghibur penonton yang dua musim lalu disuguhi balapan monoton. Sekaligus juga pengancam rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com