Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Baby Bird" Heritage Retro berwajah Klasik-Modern

Kompas.com - 05/04/2013, 14:51 WIB

Jakarta, KompasOtomotif – Bambang Witono baru dua tahun "main" sepeda motor. Kendati demikian, seleranya tak mau dianggap kalah dengan pemain lama modifikasi. Bermodal Harley-Davidson Heritage Softail Classic lansiran 2004, pemilik restoran Tekko di kawasan Batu Tulis, Jakarta Pusat itu ingin menyulapnya sefantastis mungkin.

Ide awal muncul, dengan bayangan konsep retro. Setelah dirinya datang ke Imagineering Custom di Gading Kirana Barat VI, Kelapa Gading, Jakarta Utara, milik Tedja Widjaja, pemikiran itu semakin dimatangkan. "Saya suka klasik, dan sepeda motor ini harus jadi ikon klasik," jelas Bambang.

Tedja sebagai pemodifikasi lantas menggali keinginan Bambang dengan wawancara singkat. Dari pertemuan itu, disepakati modifikasi mengarah ke klasik-modern, khas moge retro Amerika. Karena sepeda motornya Heritage Softail, aliran ini pun dinamai Heritage Retro, penegasan karena dua-duanya mengandung arti harfiah klasik.

"Saya mengajukan konsep retro, karena cocok dengan sosok Bambang yang kalem, gemar main saksofon dan piano, penggemar mobil klasik. Pas kalau mengadopsi aliran retro. Tapi sepeda motor jenis ini harus tetap tampak modern," jelas Tedja.

Makin Pendek
Karena harus bisa dipakai sehari-hari, sebisa mungkin rasanya tak jauh beda dengan versi awal. Sasisnya asli, tapi bodi harus rombak total. Tangki, sepatbor, jok, hingga buritan dikustom dengan bahan komposit fiber (campuran fiber dengan bahan lain) kecuali tangki yang memakai pelat galvanish.

Dari samping tak lagi datar, bodinya seolah turun dari depan ke belakang, membuat joknya semakin rendah. Jarak antara jok ke setang juga lebih panjang. "Menyesuaikan tiga bagian ini (tangki, jok, sepatbor belakang) lama benar. Harus pas supaya tidak fals," ucap Tedja.

Setelah bagian tengah ke belakang ditemukan pakemnya, bagian depan dioprek. Demi mengimbangi dimensi baru, sudut kemiringan kaki depan direbahkan menjadi 40 derajat. Secara keseluruhan, panjang sepeda motor tambah 1 meter, apalagi knalpot Samson model buntut ikan menjulur jauh melebihi roda belakang.

Bunglon
Sebagai finishing pengerjaan bodi, dipilih cat bunglon cokelat Posh Limited Edition yang cocok dipajang malam hari. Kombinasi krom pada hampir semua bodi membuatnya semakin kinclong.  Pelek Arlen Ness 23 inci depan dan 17 inci belakang menambah kesan retro-modern semakin kental.

Selebihnya pemasangan kelengkapan seperti lampu depan model Road King, jok La Pera Product, hingga spion Paul Yafee. Butuh enam bulan untuk membangun motor yang dijuluki Baby Bird ini. "Itu panggilan anak saya. Dia sudah mengklaim kalau motor ini miliknya," ujar Bambang seraya tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com