Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota dan Merek Jerman Dituding Kolusi

Kompas.com - 04/04/2013, 13:24 WIB

Seoul, KompasOtomotif - BMW, Mercedes-Benz, Audi, Volkswagen dan Toyota diselidiki Komisi Monopoli Perdagangan Korea Selatan (KFTC) karena diduga melakukan kolusi dan pengaturan harga, sesuai laporan dari  Asosiasi Importir dan Distributor Mobil Korsel (KAIDA) dan diminta agar praktik dagang kembali sehat. Kelima merek tersebut berhasil meningkatkan penjualan mencapai 10 persen (untuk mobil non Korea) dari total pasar, 2012.  Jumlah ini tertinggi dalam sejarah industri otomotif negeri gingseng, sejak bergulirnya kesepakatan perjanjian perdagangan bebas Korsel dengan Eropa (2011) dan AS, tahun lalu.

Yoon Dae-sung, Direktur Eksekutif KAIDA mengatakan, para penyidik dari KFTC mendatangi kantor pusat kelima merek yang tercatat sebagai importir teratas di pasar mulai Februari lalu. Berbagai data digital dan dokumen disita pihak berwenang untuk diselidiki lebih lanjut.

Dijelaskannya, kelima merek diduga menurunkan dan menyelaraskan harga suku cadang, termasuk di pasar purna jual. Juga ada dugaan mereka menekan para jaringan pemasaran lokal dengan menaikkan harga sehingga tidak kompetitif. Dicurigai terjadi tindak diskriminasi terhadap beberapa jaringan pemasaran, seperti pembatasan promo diskon, termasuk pemilihan lembaga pembiayaan diluar jaringan mereka.

Kelima juru bicara masing-masing merek mengaku tengah diselidiki pihak berwenang, namun mereka yakin tidak melakukan hal yang melanggar peraturan. Kang Seung-bin, petugas dari KFTC menolak berkomentar terkait penyelidikan. Bukan kebijakkan komisi, jelasnya, untuk menginformasikan pada masyarakat sebelum penyelidikan berakhir.

Drastis

Lonjakkan mobil impor menjadi 10 persen atau 130.858 unit dari total pasar domestik, padahal porsi sebelumnya cuma 1 persen pada 2002. Ketika ditanya apa ada unsur politik dalam penyedilikan ini, Yoon Dae-sung mengaku, " Saya pikir pemerintah Korsel tidak punya niatan itu. Tapi memang impor mobil melonjak dan kami khawatir akan berdampak pada pelanggan di dalam negeri".

Sebenarnya KTFC pernah melakukan hal serupa tahun lalu tetapi tidak ada kelanjutan kongret. Juru bicara VW mengakui sudah pernah diselidiki tapi tidak ada kesalahan yang ditemukan. Kali ini, regulator mencoba mencari kesalahan lain, salah satunya mengatur praktik pembatasan diskon di masing-masing dealer. "Tentu saja kami tidak melakukan itu," jelas Bang Sil, juru bicara VW.

Ute Wueest von Vellberg, juru bicara Daimler AG memastikan, "Mercedes-Benz akan bekerjasama penuh dengan KFTC dengan memberikan informasi yang mereka butuhkan."
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com