Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trio "Detroit" Protes ke Jepang Via Presiden Obama

Kompas.com - 18/01/2013, 14:16 WIB

Washington, KompasOtomotif - Pelaku industri otomotif Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Barack Obama untuk membalas kebijakkan pimpinan baru Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe yang berupaya melemahkan nilai tukar yen terhadap dollar AS. Langkah ini dinilai tidak adil dan merugikan pelaku industri khususnya yang mengekspor mobilnya ke Jepang.

Hal tersebut disampaikan Dewan Kebijakan Otomotif Amerika (AAPC) mewakili Ford Motor Company, General Motors dan Chrysler LCC dalam keterangan resmi dilansir bloomberg, kemarin (17/1/2013). Di bawah komando Abe, pemerintah Jepang terus berusaha mencari cara untuk menurunkan nilai tukar yen terhadap dollar AS, karena dinilai kurang menguntungkan bagi industri di Jepang.

"Kami mendesak Obama kalau kebijakan Jepang ini tidak bisa diterima dan harus mendapat balasan setimpal," komentar Matt Blunt, Presiden AAPC yang berbasis di Washington, AS. Presiden, katanya, harus mengambil langkah tegas dengan tidak mengikutsertakan merek-merek Jepang dari perjanjian perdagangan bebas Pasifik yang tengah dibicarakan pemerintah AS.

Ancaman ini tidak final, tetapi bisa kembali dibicarakan, asal negara-negara di Asia sudah lebih terbuka pada perdagangan bebas, bersaing sehat dengan pihak asing.

Nilai tukar yen turun 14 persen terhadap dollar AS sejak September 2012, dan kini nilainya jauh lebih rendah (per 10 Januari 2013) sama seperti 30 bulan sebelumnya. Langkah ini dilakukan Perdana Menteri Shinzo Abe dengan dalih menyelamatkan perekonomian Jepang yang ikut terimbas krisis ekonomi global. Produk Jepang tertekan kenaikan nilai yen sehingga memangkas keuntungan perusahaan berbasis ekspor.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com