Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaklukkan Lintasan Buatan dengan Honda Verza 150

Kompas.com - 17/01/2013, 14:48 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Sepeda motor jenis sport termurah Honda Verza 150 milik  PT Astra Honda Motor (AHM) baru diluncurkan di Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin (16/1/2013). Usai prosesi, di pelataran parkir JIExpo telah tersedia trek sepanjang 500 meter yang dibuat khusus untuk menjajal Verza 150. Lumayan lengkap, ada tikungan, tanjakan-turunan, jalan rusak, dan zig-zag.  Mirip lintasan belajar safety riding. KompasOtomotif sempat merasakan, mulai dari hentakan, manuver sampai handlingnya. Inilah impresinya.

MegaPro Lawas

Sebelum menjajal kebolehan, KompasOtomotif  coba mengamati sepeda motor sport bisa dibanderol Rp16,05 juta on the road Jakarta. Bahkan Honda menggambarkan Verza ini  sebagai "modern stylish and masculine". Dan sekilas tampilannya mendekati kemiripan dengan New MegaPro.

Ketika tatapan mata di arahkan ke bagian depan, desain lampu kombinasi CB150R StreetFire dan New MegaPro. Panel indikator, seperti speedometer analog, dan indikator bensin, trip meter serta odometer digital. Bekalan Shroud (bahu) membuat sepeda motor ini terlihat lebih segar dan berkarakter sporty.

Tapi, bentuk tangki mirip dengan MegaPro lawas (sebelum MegaPro "Primus") yang dipasarkan di era 1998-2002. Tak cuma itu. Lampu belakang dan dual sok dari MegaPro "Primus" melekat pada Verza. Termasuk pelek dari Tiger lama, tapi teknologi di Verza 150 berada di atas model-model lawas tadi. Termasuk di antaranya dengan sistem qasupan bahan bakar injeksi PGM-FI dan diklaim konsumsinya 48 kpl serta bisa digeber maksimum 150 kpj Dengan cara seperti ini, Honda bisa menekan biaya produksi dan melahirkan model baru dengan harga terjangkau.

Ergonomis

Ketika KompasOtomotif duduk di atas sadel terasa ergonomis. Membentuk segitiga berkendara yang ideal, badan tegak, cocok buat komuter dengan jarak tempuh menengah, tidak cepat lelah! Putar kunci kontak, panel indikator dan lampu depan langsung menyala, sudah menggunakan arus listrik DC, sama seperti Tiger. Tekan tombol starter, mesin hidup, suara dari knalpot terasa merdu, membulat, tipikal mesin 4-tak.

Saat jalan,  tarikkan awal mesin 150cc, 4-Langkah, SOHC, Silinder Tunggal, 5-Kecepatan yang juga digunakan New MegaPro cukup responsif. Menikung ke kanan dalam kecepatan 30 kpj nyaman dikendalikan, meliak-liuk di jajaran kun untuk zig-zag juga lincah. "Radius putar Verza jauh lebih baik dari sepeda motor sejenis di kelasnya. Kemampuan membelok setang juga lebih lebar," komentar Katsuya Abe, Chief Engineer, Honda R&D Indonesia.

Kenyamanan berkendara juga dirasakkan ketika melewati jalan dengan jajaran besi, seolah-olah menjadi jalan rusak. Juga kala melibas jalan menanjak dan menurun yang dibikin dari triplek, suspensi ganda di belakang membuatnya terasa lebih mantap! "Suspensi dual dipilih bukan cuma untuk meningkatkan kenyamanan juga untuk heavy duty cocok untuk membantu usaha," komentar Agustinus Indraputra, GM Marketing, Planning, Analyssis Division AHM.

Setelah tiga kali mengelilingi sirkuit buatan selama kurang dari 5 menit, sesi first ride kali ini berakhir.

Kesimpulan

Verza 150 merupakan jawaban bagi konsumen pengguna bebek atau skutik yang memimpikan sepeda motor sport. Selain itu menjadi kendaraan yang tepat bagi perusahaan kurir atau bisnis kuliner yang punya layanan pesan-antar.

Kelebihan utama yang ditawarkan sepeda motor ini adalah harganya yang terjangkau hanya Rp 16,05-16,9 juta on the road Jakarta. Jadi, jika Anda mau membeli sepeda motor sport yang "murah-meriah" tetapi sudah punya teknologi yang lumayan, Verza 150 bisa jadi alternatif utama!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com