Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mazda Biante, Interior Lega dan Nyaman!

Kompas.com - 21/12/2012, 11:13 WIB

KompasOtomotif -  Sesuai dengan konsepnya, sehari-hari menjadi penumpang, di akhir pekan atau berlibur, mengemudikan sendiri, pada “Media Test Drive” Mazda Biante yang dilakukan pada 17-18 Desember lalu di Bali, KompasOtomotif coba merasakan hal yang sama.
 
Penumpang
Begitu pertama dipersilakan mencoba, langsung duduk di jok baris kedua. Kesan yang diperoleh, kabin terasa lega. Pandangan ke depan luas. Pasalnya, posisi penumpang tengah ini lebih tinggi dari pengemudi dan penumpang depan.  
 
Dalam perjalanan, jok baris kedua disetel: maju mundur, kemirngan sandaran dan gerakan ke samping, kanan dan kiri. Mantap! Penyetelan bisa dilakukan dengan muda dengan menarik tuas, di bawah dan samping jok.

Ruang kaki penumpang belakang bisa dibuat lebih lega secara individu dengan memundurkannya ke belakang. Kedua jok, bisa direnggangkan atau dirapatkan.
 
Saat menuju Ubud, tepatnya ke Sobek untuk Rafting, kombinasi jalan yang dilalui sangat bervariasi, dari  besar, kecil dan tikungan. Selama itu pula, sebagai penumpang belakang terasa nyaman. Perjalananan bisa dinikmati.

Pada saat yang sama dengan rekan lain, kami mencoba mengekplorasi sistem audio. Pertama dimanfaatkan menghubungkan iPhone melalui USB.
Suara yang dihasilkan pada speaker pada keempat pintu atau sampai ke belakang, cukup detil. Tepatnya, bisa menikmati musik. Apalagi, rombongan tidak bisa meluncur dengan kencang lantaran jalanan ramai dan belakang menjadi leih sempit.
 
Pengemudi
Dari Royal Pita Maha, Ubud, ke restoran Mozaic di Seminyak, KompasOtomotif mengambil alih setir. Kesan pertama, posisi duduk oke. Setir bisa disetel, namun tetap menggunakan setelan sebelumnya. Coba menjangkau pengontrol seperti pedal gas, rem, rem parkir (juga dikaki), tongkat transmisi (di dasbor), dapat dilakukan mudah.
 
Semuanya berjalan normal dan terasa nyaman. Terasa mudah dikendalikan saat membelok. Hanya saat berada di tanjakan, gas harus diinjak lebih dalam untuk mendapatkan tenaga dan kecepatan.
 
Karena menggunakan transmisi otomatis, pengemudi lebih hanya memainkan mengontrol setir, pedal gas dan rem. Begitu jalanan lancar, pada kecepatan 40 km/jam, putaran mesin 2.000 rpm, muncul indikator “Eco”. Menandakan, MPVi ini meluncurkan dengan konsumsi bahan bakar ekonomis.
 
Pada kondisi tersebut, pedal gas tidak boleh diinjak terlalu cepat dan dalam. Harus pelan dan bertahap. Begitu, terjadi perubahan, misalnya jalan pelan dan putaran mesin naik, indikator”Eco” hilang. Berarti boros!
 
Kendati rada besar, Biante cukup mudah diajak bermanuver. Tenaga mesin cukup walupun tidak sanggar. Saat kembali dari Mozaic ke hotel di Sanur, KompasOtomotif mencoba stabilitas MPV ini. Memang tidak ekstrem, namun dengan kondisi sehari-hari. Caranya, mendahului rekan dari posisi yang memungkinkan, baik di jalan lurus maupun waktu akan membelok. Karena Biante “ground clearance” rendah dan namun lebar ditambah dengan ban 205/60 R16 (paling lebar di segmennya), mantap bermanuver di tikungan atau berpindah jalur ketika mendahului mobil lain.
 
Selama menyetir itu pula, diperhatikan, adalah penampilan panel instrumen dengan desain dan warna khusus. Rem juga bisa bekerja dengan baik, khususnya saat dioperasikan secara mendadak.
 
Pada hari, kedua kembali KompasOtomotif menjadi penumpang dari Sanur menunju Bali Safari And Marine Park. Menikmati jalanan yang lebar dan MPV ini coba digenjot pada kecapatan di atas 100 kpj.   
 
Kesimpulan
Saat menjadi penumpang atau langsung menggemudikan Biante, performa mesin terasa cukup mantap. Suara berisik dan getaran mesin termasuk minim. Kenyamanan yang diperoleh dari jok dan suspensi, juga oke.

Bagi penumpang tengah, dengan jok yang bisa diubah posisinya ke segala arah, memberikan kenyamanan yang juga baik.

Dibandingkan dengan MPV sekelas, yang masih dirasakan kurang pada Biante adalah monitor LCD untuk menayangkan informasi atau film dari DVD untuk penumpang belakang. Padahal, fasilitas ini diperlukan bila sang pemilik sehari-harinya disupiri. Apalagi, jika MPV ini harus “bertempur” melawan kemacetan lalu lintas kota yang semakin parah. Begitu juga sistem navigasi untuk memudahkan keluar dari jalur macet!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com