Jakarta, KompasOtomotif - Produk kolaborasi ketiga Toyota-Daihatsu sudah diperkenalkan secara resmi nama Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) ini diklaim kandungan lokalnya sudah sampai 84 persen yang dihitung berdasarkan "Total Purchased Value". Tapi, kalau dibagi berdasarkan perusahaan asli Indonesia, nilainya yhanya seperlima.
Sudirman Maman Rusdi, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai prinsipal Agya-Ayla mengatakan, untuk membuat LCGC diperlukan riset mendalam selama dua sampai tiga tahun. Untuk memperoleh komponen, dilipatkan 120 perusahaan pemasok Tier I dan 600 produsen Tier II, seluruhnya diproduksi secara lokal.
"Untuk sumber daya manusia, kira-kira 760.000 orang yang terserap di sektor komponen," jelas Sudirman di Jakarta, (20/9/2012).
Pongky Prabowo, Director Production Engineering ADM menambahkan, seluruh rekayasa industri Agya-Ayla dibuat oleh Daihatsu. Termasuk dari pengembangan mesin, transmisi, sasis dan desain kendaraan. Isyu yang beredar kalau kedua mobil ini menggunakan mesin Toyota Agyo (di Jepang), ditepis oleh Pongky.
"Mobil ini benar-benar ciptaan Daihatsu. Kalau Agyo itu mesinnya Toyota, kalau ini diciptakan Daihatsu benar-benar berbeda," beber Pongky.
Ketika ditanya jumlah perusahaan komponen asli Indonesia yang ikut terlibat, dari total 84 persen (purchased value), jumlahnya relatif masih kecil. "Kalau yang benar-benar lokal sekitar 20-30 persen seperti DWA (Dasa WIndu Agung) yang besar, sisanya merek internasional seperti Jepang dan lainnya," tutup Pongky.