Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Proton Sebagai Kebanggaan ASEAN

Kompas.com - 15/07/2012, 15:09 WIB

Kuala Lumpur, KompasOtomotif - Kehadiran Proton di dunia otomotif global, boleh jadi dipandang sebelah mata oleh sebagian besar warga Indonesia. Namun, kita tidak bisa memungkiri kalau Perusahan Otomotif Nasional (Proton)  satu-satunya  "kereta" (baca:mobil) asli merek Malaysia yang bisa mendunia.

Apa modal yang Proton untuk bisa bersaing dengan produsen dari negera seperti Jepang, Korea Selatan dan  Eropa? Untuk menjawab ini, PT Proton Edar Indonesia (PEI) mengajak sejumlah jurnalis, termasuk KompasOtomotif  mengunjungi perakitan Proton di Malaysia, pekan lalu (11-13/7/2012). 

Markas 
Lokasi pertama yang dikunjungi  adalah markas Proton di Shah Alam, Selangor, Malaysia. Di atas lahan 250 hektar, selain menjadi kantor pusat, juga ada pusat riset dan pengembangan produk-produk baru, sirkuit pengujian (test track) dan perakitan berkapasitas 210.000 unit mobil per tahun.

"Kami mau maju, untuk itu perlu mendapatkan masukan yang tepat. Wartawan Indonesia adalah negara pertama yang bisa berkunjung ke sini/ Saya harap Indonesia bisa mengerti fasilitas produksi kita," komentar Dato' Lukman bin Ibrahim, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Proton Holdings Berhad di Kuala Lumpur, pekan lalu.

Rombongan juga diajak ke sirkuit pengujian dengan panjang lintasan 1,65 km berbentuk oval, mirip dengan sirkuit balap Nascar di Amerika Serikat  yang punya tikungan tajam dengan kemiringan 40 derajat. Di tempat ini, dua model yang akan  dipasarkan ke Indonesia disiapkan untuk di tes. 

Galeri 
Kembali ke Shah Alam, ada  galeri,  semacam museum mini yang menjelaskan sejarah perjalanan Proton sejak pertama kali dicetuskan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, 7 Mei 1983. Diceritakan, proyek dimulai  dari hasil kerjasama dengan Mitsubishi, dan Proton mampu  membuat mobil sendiri pada 2000-an.

Berbagai model Proton dari model pertama sampai terakhir dipajang di tempat ini. Sebut saja Waja, Persona, Perdana, Gen-2, sampai Neo yang menjadi peserta di ajang World Raly Camphionship pada tahun ini. Tak ketinggalan beberapamobil sport Lotus yang dibeli Proton sejak 1996 dari Volkswagen.

Juga dipamerkan  teknologi masa depan, yakni hibrida sebagai cikal bakal produk di masa depan.Di markas Proton ini, beberapa kali  dijumpai  mobil listrik murnia yang digunakan sebagai kendaraan operasional perusahaan.

Robot
Perjalanan dilanjutkan ke fasilitas produksi kedua dan terbaru Proton di Tanjung Malim, Perak, Malaysia. Lokasinya 81 km dari Kuala Lumpur dan butuh waktu 1,5 jam ke  pabrik yang berada di lahan 1.280 hektar dan menjadi bagian kecil dari mega proyek Proton City. Kapasitas produksi untuk tahap pertama 150.000 unit dan diresmikan 26 Februari 2005.

Di Tanjung Malim, Proton meproduksi Savvy, Gen-2, Persona dan sedan terbaru Preve yang rencananya mulai di pasarkan ke Indonesia, mulai Januari 2013. Di sini Proton punya fasilitas perakitan yang dikerjakan oleh  robot untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Bahkan untuk pengelasan,  95 persen dilakkan oleh robot.  

"Tahun lalu, kami (Proton) memproduksi sekitar 170.000 unit mobil dan tahun ini kan naik menjadi 185.000 unit," jelas Azmi Bin Idris, Director Group Manufacturing Proton di Tanjung Malim.

Tujuan Proton mengundang belasan jurnalis Indonesia ke markas dan pabriknya adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan dengan pemilik baru DRB Hicom. Ambisi Proton, menjadi merek yang bisa dibanggakan oleh ASEAN.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com