Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Nissan Carlos Ghosn Jumpa Presiden SBY

Kompas.com - 19/03/2012, 16:38 WIB

Jakarta, KompasOtomotif — Bos Nissan-Renault Carlos Ghosn bertemu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/3/2012). Dalam kunjungan ini, Ghosn menyampaikan keinginan Nissan Motor Corporation menambah investasi dari 100 juta dollar AS menjadi 400 juta dollar AS (Rp 3,6 triliun) untuk membangun pabrik baru di Cikampek, Jawa Barat.

Ghosn datang didampingi petinggi Nissan lain, seperti Hiroto Saikawa (Executive Vice President Nissan Motor), Vincent Cobee (Corporate Vice President Nissan Motor), Takayuki Kimura (President Nissan Motor Asia Pacific Company Limited), Kintaro Izumida (Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia), dan Jusak Kartowidjojo (Presiden Direktur Indomobil Group).

Sementara itu, Presiden Yudhoyono didampingi oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Presiden Yudhoyono berharap kemitraan tetap berjalan positif untuk kedua belah pihak.

"Akan baik apabila kemitraan terus berlanjut ... dan bersama-sama mengambil peran dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Presiden, dilansir Antara, Senin (19/3/2012).

Dengan tambahan investasi, total produksi Nissan akan meningkat dua kali lipat lebih dari 100.000 unit menjadi 250.000 unit per tahun. "Pabrik ini mulai beroperasi pada awal 2014," ujar MS Hidayat seusai pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Carlos Ghosn.

Pada kesempatan itu, delegasi Nissan-Renault juga menyatakan kepastian ikut serta dalam program Low Cost-Green Car (LCGC) yang tengah direncanakan Pemerintah Indonesia. Sampai kini, prinsipal masih menunggu regulasi yang disiapkan pemerintah.

"Saya meminta lokalisasi 80 persen komponen mobil dibuat di dalam negeri. Industri komponennya harus bekerja sama dengan industri lokal. Saya juga minta dia ekspor. Jadi, selain menjadi pasar domestik, Indonesia bisa menjadi production base untuk kawasan ASEAN dan Afrika. Mereka menyanggupinya," papar Hidayat.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com