Jakarta, KompasOtomotif - Beberapa kecelakaan yang merenggut korban jiwa belakangan ini rata - rata diakibatkan hilangnya konsentrasi pengemudi. Masih ingatkan kasus artis Saiful Jamil, Apriliani dan yang paling hangat menimpa Olivia yang menabrak tiang papan reklame akibat hilang kendali? Kalau disimpulkan, secara garis besar penyebabnya adalah terganggunya konsentrasi pengemudi.
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan konsentrasi terpecah? Inilah hasil wawancara dengan pebalap mobil nasional Alvin Bahar dan dr. Andri SpKJ, dosen FK Ukrida.
1. Mengetik pesan singkat dan menelpon.
Penyebab kecelakaan terbesar banyak diakibatkan oleh penggunaan telpon pintar. "Sebenarnya, saat menelpon kadar konsentrasi yang berkurang tidak terlalu besar. Nah, yang paling bahaya adalah mengetik pesan singkat," ujar Alvin. Selain memikirkan apa yang hendak ditulis, mata dan tangan terfokus untuk mengetik di kipet. Kondisi tersebut berbahaya karena sangat menyita perhatian. Kalau memang kondisinya darurat, sebaiknya menepi dahulu.
2. Makan, Minum dan Merokok
Perilaku ini cukup merepotkan karena harus mengatur tangan untuk bisa memegang makanan atau minuman sambil memegang setir. Dengan begitu, pengemudi tidak bisa melakukan manuver cepat untuk menghindar atau berbelok. Celakanya, ketika minuman atau makan yang dipegang memiliki suhu yang cukup panas sehingga ketika tumpah menimbulkan kepanikan. Bagi perokok, biasanya kepanikan timbul ketika percikan bara rokok jatuh di tempat yang tidak diinginkan atau terkena badan sehingga kita berusaha untuk mematikannya.
3. Berinteraksi dengan sistem audio
Menyetel audio seperti volume dan frekuensi radio, mengganti CD dan mengoneksi USB atau iPod memerlukan perhatian lebih. Meski tidak terlalu repot, tetapi hal tersebut mampu mengalihkan perhatian. Ada baiknya melakukan interaksi tersebut saat berhenti atau minta tolong penumpang sebelah untuk mengaktifkan.
4. Bercanda
Jika sekedar mengobrol ringan dengan penumpang memang tidak berbahaya apalagi untuk menghilangkan kepenatan saat menyetir. Nah yang dihindari adalah berbincang - bincang masalah yang cukup pelik atau bercanda menggunakan anggota badan. Ketika melakukan hal tersebut kewaspadaan berkurang sehingga tidak mampu mengantisipasi gangguan dari luar yang bersifat dadakan. Kecederungannya pengemudi akan lengah ketika bercanda atau bicara serius. Atau jika membawa serta anak, beri mereka kesibukan agar tidak menggangu saat mengemudi.
Sedangkan secara psikologis, ini penyebab yang mampu mengurangi konsentrasi saat mengemudi.
1. Mengantuk
Kurang tidur merupakan penyebab utama mengantuk. "Selain itu, bisa juga kebanyakan makan apalagi dilakukan setelah sebelumnya kerja keras atau berpikir berat. Dan itu biasanya terjadi setelah makan siang dengan kadar yang berlebihan," terang Dr. Andri. Tak heran banyak yang merasa kantuk di siang hari antara pukul 14.00 - 15.00. Sementara secara alami manusia akan merasa lelah pada pukul 6 sore, mengantuk jam 9 malam dan batas maksimum bisa bertahan hingga pukul 2 dini hari.
2. Banyak pikiran
Faktor ini bisa membuat pengemudi melamun dan memikirkan hal lain yang menjadi beban pikirannya. Jika tidak bisa melupakan sejenak ketika mengemudi lebih baik jangan menyetir karena sama bahayanya dengan mengantuk yaang bisa mengurangi tingkat kewaspadaan.
3. Mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat terlarang
Jelas, ini sangat dilarang. Sehebat apapun Anda dalam mengemudi, ketika di bawah pengaruh obat - obatan dan minuman beralkohol, semua itu tidak ada artinya karena Anda bisa lepas kendali.
Dr. Andri juga menyarankan untuk tidak menenggak minuman berenergi penambah stamina terlalu berlebihan. "Jika satu porsi memang tidak membuat kembali segar lebih baik jangan dipaksakan. Istirahat merupakan solusi terbaik. Karena jika terlalu berlebihan pada kondisi tertentu badan akan drop karena terlalu dipaksa tetap aktif," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.