Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
JELANG PEMILU 2014

Disebut Layak Jadi Capres, Apa Kata JK?

Kompas.com - 22/02/2012, 13:41 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi dingin hasil survei yang menyebutnya sebagai tokoh yang mempunyai elektabilitas tinggi untuk menjadi calon presiden, bahkan melampaui Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

"Yang mau survei itu, kan, orang lain. Kita hanya mendengar saja, tidak turut campur," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di sela acara Halaqoh Nasional Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Bukit Daun, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (22/2/2012).

Kalla mengaku menyerahkan pilihan calon presiden kepada Partai Golkar. "Itu, kan, tergantung Golkar, ada mekanismenya lah," begitu jawab Kalla di tengah kerumunan wartawan.

Sementara itu, terkait kemungkinan Kalla maju menjadi calon presiden dengan dukungan partai lain–seperti yang pernah dilakukannya pada Pemilu 2004 saat berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono–secara diplomatis Kalla menyatakan akan mengambalikan hal tersebut kepada kehendak masyarakat. "Ya yang memilih itu, kan, masyarakat. Kalau masyarakat mendukung ya kita ikut masyarakat," ujarnya.

Halaqoh Nasional PPP  yang terkait dengan Musyawarah Kerja Nasional PPP  berlangsung sejak Selasa (21/2/2012) hingga Kamis (23/2/2012) besok. Penutupan rencananya akan digelar di Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com