Toyota Masih Jadi Merek Terbaik

Detroit, KompasOtomotif - Meski dilanda bencana alam dan penurunan penjualan tahun lalu, Toyota berhasil membuktikan diri sebagai perwakilan otomotif yang masuk dalam jajaran 20 merek dagang terbaik dunia menurut Interbrand Best Global Brands Report 2011. Toyota menduduki peringkat 11 - tertinggi di industri otomotif -  dengan brand value 27,8 miliar dollar AS, naik 6 persen dari tahun lalu.

Interbrand menyatakan, besarnya nilai masing-masing merek dihitung berdasarkan performa keuangan setiap perusahaan, peran dan kekuatan merek di masyarakat. Dari survei terpilih 100 merek terbaik di dunia, dan tahun ini total ada 11 merek otomotif masuk di dalamnya.

"Toyota berhasil membuktikan fokusnya dalam hal kualitas dan keamanan terkait isyu jutaan recall yang terjadi sepanjang 2010. Dengan mengubah struktur kepemimpinan dan menciptakan teknik pelaporan baru merupakan dua faktor yang bisa mengembalikan reputasi sebuah merek terhadap kualitas," tulis Interbrand seperti dilansir autonews (16/1/2012).

Di bawah Toyota, Mercedes-Benz berhasil menduduki peringkat 12 dengan nilai 27,4 miliar dollar AS, naik 9 persen dari tahun lalu. BMW ada di peringkat 15, bernilai 24,5 miliar dollar AS, naik 10 persen. Kedua merek asal Jerman ini tak mengalami perubahan peringkat, sama seperti tahun lalu.

Selanjutnya ada Honda pada posisi ke 19 (19,4 miliar dollar AS), naik 5 persen. Volkswagen berhasil naik 6 tingkat menjadi peringkat 47, disusul Audi (59) dan Hyundai (61). Ford tetap seperti tahun lalu di peringkat 50, Porsche (72) dan Nissan (90).

"Setelah berhasil menggeser Honda dan menjadi produsen mobil terbesar kedua di Jepang, Nissan terus melangkah ke depan dengan strategi visioner dan disiplin tinggi," tulis laporan itu.Pada peringkat terakhir, Ferrari menutup daftar merek terbaik otomotif dengan peringkat ke 99, turun dari tahun lalu (91).

Merek terbaik tahun 2011 masih dipegang Coca-Cola yang tahun ini memperingati hari jadinya yang ke 125 tahun. Posisi kedua diduduki IBM, disusul Microsoft, Google, GE dan McDonalds.