Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Dimodifikasi karena Sakit Hati

Kompas.com - 19/12/2011, 16:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat membeli Daihatsu YRV produksi 2004, Ricky merogoh kocek Rp187 juta. Karena modelnya sudah mulai kuno, ada keinginan untuk dijual. Namun, niat itu dibatalkan lantaran mobil hanya ditawar Rp80 juta saja. "Daripada dijual tapi harganya nyakitin mending dimodifikasi aja biar keren," papar Ricky.

Akhirnya, pemuda berusia 29 tahun ini merombak  YRV agar tampilannya tetap istimewa meski sudah berusia 7 tahun. Sasaran Ricky pada bodi, terutama fender dan bemper diubah menjadi lebih besar. Usai menyentuh bodi, Ricky mengganti warna dengan 'candy orange'.

Dari eksterior,  sentuhan dialihkan ke ruang kabin (interior) yang disesuaikan dengan bodi.  Bahan material pembalut ruang kabin diganti dengan kulit kombinasi warna oranye dan putih. Sedangkan dasbor sisi pengemudi menggunakan bahan kevlar agar terlihat sporti.

Ruang kabin juga dihias dengan beberapa perangkat audio pada bagian depan dan belakang. Bahkan ruang bagasi tidak disisakan, "Karena dipenuhi komponen audio yang cukup ekstrem biar kalau ikutan kontes tidak malu-maluin," ujar wiraswastawan berstatus lajang ini.

Speaker dan subwoofer besar mampu memberikan kualitas suara yang cukup menggelegar. Bukan hanya hiburan musik saja, Ricky juga menyertakan layanan visual lewat monitor di tengahnya.

Sektor mesin juga tidak terlewatkan dari modifikasi. Performa bawaan pabrik telah ditingkatkan menggunakan perangkat turbo. Meski ukurannya mini, namun sudah cukup membuat YRV 'lari' lebih kencang. "Setting disesuaikan dengan penggunaan transmisi otomatis yang dimiliki YRV biar tidak jebol, dan bengkel Yans Speed sudah tahu pasti apa yang diinginkan," jelas pemuda yang sempat menjajal aspal Sirkuit Sentul pada event drag race.

Uniknya, Ricky telah menghabiskan dana Rp180 juta untuk merombak tampilan YRV. Padahal kalau dana tersebut digabungkan dengan harga jual seken mobilnya, sebuah Honda Jazz terbaru ataupun Toyota Yaris. Tapi kalau sudah hobi logika pun dikesampingkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com