Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil "Hybrid" Lebih Aman, tetapi Tidak untuk...

Kompas.com - 21/11/2011, 09:39 WIB

VIRGINIA, KOMPAS.com — Dari kecelakaan yang dialami mobil-mobil hybrid, hanya 25 persen pengemudinya mengalami cidera dibandingkan kendaraan non-hribrida. Demikian hasil penelitian yang dilakukan Highway Loss Data Institute (HLDI), afiliasi dari Institut Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (IIHS).

"Bobot menjadi faktor terbesar. Biasanya, bodi mobil hybrid 10 persen lebih berat dari mobil bermesin konvensional," ujar Matt Moore, Wakil Presiden HLDI. Kelebihan pada berat ini dapat mentransfer efek tumbukan secara merata sehingga meminimalkan dampak yang buruk terhadap pengemudi dan penumpang di dalamnya.

Moore menambahkan, faktor lain, seperti bagaimana posisi kecelakaan, kapan, dan oleh siapa kendaraan bybrid ditabrak, bisa memengaruhi hasil. Dalam tes ini, HLDI telah menyertakan faktor kontrol untuk mengurangi dampak. Pihak HLDI telah meneliti 25 pasang mobil (hibrida dan konvensional).

Kendati demikian, mobil hibrida punya kelemahan. Ketika dilakukan studi terhadap 17 pasang kendaraan hibrida dan non-hibrida versi lain, hasilnya menunjukkan bahwa 20 persen kendaraan ramah lingkungan berdampak buruk bagi pejalan kaki. Seperti diungkapkan Moore, "Pejalan kaki biasanya tak mendengar kehadiran mobil hybrid saat mode elektriknya aktif sehingga mereka cenderung menganggap jalanan aman."

Makanya, Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional (NHTSA) di Amerika mengupayakan adanya tuntutan hukum agar semua kendaraan hibrida atau listrik memiliki suara peringatan standar. Tujuannya untuk memperingatkan pejalan kaki akan keberadaan mereka.

Penggunaan ban kompon keras untuk menghasilkan daya gesek minim pada jalan (rolling resistance) ternyata ikut berperan karena memiliki daya cengkeram yang kurang baik saat pengereman. Ditambah lagi bobot yang berat menyebabkan mobil cenderung kaku dan lambat untuk melakukan manuver untuk menghindar saat proses pengereman berjalan tidak sesuai keinginan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com