Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kecelakaan

Ada Apa dengan Sumber Kencono?

Kompas.com - 14/09/2011, 10:57 WIB
Anwar Hudijono

Penulis

MOJOKERTO, KOMPAS.com — Polisi dinilai bertindak gegabah dan terburu-buru menyimpulkan bahwa satu-satunya tersangka dalam tragedi kecelakan bus Sumber Kencono dengan minibus Isuzu Elf milik travel Nusantara Jaya AG 7103 ML di Jalan Bypass Mojokerto, Jawa Timur, Senin (12/9/2011) dini hari, yang menewaskan 20 orang, adalah sopir minibus Didik Prayoga.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya Deddy Prihambudi, Rabu (14/9/2011), menyatakan, polisi mengabaikan data dan fakta lain yang bisa memberatkan bus Sumber Kencono. ”Selain itu, masih banyak saksi yang belum diperiksa, seperti para korban yang masih dirawat di rumah sakit karena belum bisa dimintai keterangan,” katanya.

Fakta dan data yang diabaikan, antara lain, lampu depan bus Sumber Kencono yang mati saat terjadi kecelakaan. Posisi minibus yang terseret bus sekitar 12 meter yang diduga karena kecepatan bus sangat tinggi. Pengakuan kernet bus bahwa bus berjalan miring sebelum tabrakan terjadi.

Ditambah lagi soal kesimpangsiuran hasil penyelidikan olah tempat kejadian perkara, baik sesama polisi maupun Dinas Perhubungan dan Jalan. Misalnya, menurut polisi, bus sudah mengerem 45 meter, Dishub mencatat 20 meter, dan polisi lain mengatakan bekas rem kendaraan lain yang melaju di belakang bus Sumber Kencono.

Deddy mengatakan, kebenaran polisi bukan kebenaran tunggal. Keluarga korban berhak menggugat bus Sumber Kencono maupun travel dan Polri sekaligus. Pihak travel harus berani melakukan komplain kepada Sumber Kencono.

Deddy merasa ada yang aneh dalam hubungan antara manajemen Sumber Kencono dan polisi. ”Bukankah Sumber Kencono telah sering diperingatkan oleh Polri?” tandasnya.

Dalam tragedi itu, sedikitnya 20 orang meninggal, termasuk sopir kedua kendaraan, dan beberapa orang luka-luka. Kerasnya benturan juga bisa dilihat dari 18 orang yang langsung meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) dan dua orang yang meninggal di rumah sakit. Selain itu, juga bisa dilihat dari kondisi minibus yang hancur dan terpental sampai sekitar 12 meter serta bagian depan bus rusak parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com