Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pasar Domestik Indonesia Terbesar di Asean

Kompas.com - 10/09/2011, 14:28 WIB

Lantas kalau begini, bagaimana merayu Hyundai agar mau berinvestasi dan memanfaatkan potensi pasar Indonesia?

Jongkie: Saya katakan, penduduk Indonesia 237 juta adalah potensi yang sangat besar. Kalau di Vietnam, pasarnya paling-paling 150.000 unit per tahun. Thailand penduduknya 60 juta, paling top pasarnya 1,5 -2 juta. Malaysia penduduknya 28 juta, tentu pasarnya juga terbatas. Indonesia dari 800.000 unit sangat mudah dan cepat untuk mencapai satu dan dua juta unit.  

Saya jelaskan, Hyundai jangan berpikir terlalu lama. Masuklah ke Indonesia. Potensinya sangat besar. Anda harus melihat pasar domestik, bukan ekspor. Contohnya, Hyundai dan VW berinvestasi besar-besaran di China karena penduduknya satu miliar lebih. Pasar domestiknya besar. Ekspor hanya imbuh saja.

Saya optimis Hyundai akan besar dan sukses di Asean kalau sudah take-off. Untuk saat ini kami harus menunggu. Saya kata kepada anak buah saya, kalau tidak bisa menjual 10.000 atau 15.000 unit, ya... teruskan saja kondisi seperti sekarang ini.

Kendati demikian, persiapan penting. Bila penjualan tiba-tiba langsung 30.000 unit, kita tidak kaget. Untuk itulah kita terus mempersiapkan jaringan, dealer dan sembari menunggu keputusan prinsipal. Bila tiba-tiba mereka memutuskan oke, butuh waktu dua tahun ke tahap produksi.

Target tahun ini?

Jongkie:  6.000 unit. Insyallah tahun depan 10.000 unit. Kalau hanya 8.000 atau 9.000 unit, alhamdullilah. Saya sudah sampaikan, jangan malu meniru yang diakukan merek lain kalau memang baik. Akui kekurangan kita. Kita tertinggal 25 tahun, tidak ada investasi di Asean, tidak ada produk yang tepat, yaiitu MPV murni. Hanya ada Avega, Grand Avega, i10, i20,  yang disebut mobil penumpang  4x2.

Apa yang sedang dipersiapkan sekarang?

Jongkie: Tiga hal pokok. Pertama menentukan produk yang akan dipasarkan di Indonesia. Kedua memperbaiki network dan ketiga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ketiganya harus jalan bersamaan. Karena itulah saya rekrut Bebin dan Mukiat. Mereka mau ikut karena yakin Hyundai nanti akan besar dan sukses di sini di Indonesia. Mereka bukan orang pinggir jalan yang tidak punya kerjaan, mereka punya reputasi, latar berlakang, mereka punya job, jabatan, pangkat. Bebin dari Indomobil, Mukiat memimpin GM Indonesia. Mereka yakin Hyundai Indonesia akan maju.

Pasar Indonesia di mata prinsipal Anda?

Jongkie: Saat ini Hyundai memang lebih memperhatikan pasar Amerika, Eropa, India dan Amerika Latin. Asean belum dan dikategori sebagai pasar umum (general market). Indonesia termasuk pasar umum. Biasanya model atau produk baru diluncurkan di pasar utama itu atau sesuai dengan karakteristik pasarnya. Untuk general market menyusul beberapa bulan kemudian.

Adakah masalah lain yang dihadapi prinsipal Hyundai sehingga perkembangannya di Indonesia seperti sekarang?

Jongkie: Masalah lain, pemerintah Korea Selatan meminta mereka mengurus Kia yang sempat bangkrut. Ketimbang dibeli oleh asing, Hyundai menyatukan Kia dengan mereka. Untuk merevitalisasi Kia Hyundai mengerahkan seluruh tenaga ahlinya. Bahkan kini  untuk mendukung pemasaran, secara group Hyundai mendahulukan Kia. Kendati demikian, untuk operasional  tetap jalan sendiri-sendiri.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com