Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merah Putih Dikibarkan di Sepang

Kompas.com - 11/07/2011, 17:22 WIB

SEPANG, KOMPAS.com – Shell-Eco Marathon (SEM), lomba irit energi untuk kendaraan bermotor,   kalah gemerlap dibandingkan lomba lainnya. Namun ada yang istimewa  - terutama bagi pemenang - semangat dan rasa kebangsaan tinggi. Kendati panitia tidak mengibarkan bendera untuk pemenang seperti balap Formula-1 atau MotoGP,  mereka membawa sendiri bendera ke panggung untuk dikibarkan.

Hal tersebut tampak saat panitia mengumumkan para pemenang termasuk tim yang memperoleh penghargaan khusus diminta naik ke panggung untuk menerima hadiah secara simbolis dan trophy.

Tim pertama yang naik panggung untuk menerima “Technical Innovation Award”  Semart1 dari Universitas Gajah Mada yang berlomba di kategori Prototipe. Satu satu anggota tim ini berlari ke panggung sembari membawa bendera merah-putih. Bendera tersebut pun dikibar! Hebat!

Hanya, ketika tim Rakata dari ITB yang menerima “Communication Award”   dua anggotanya naik ke panggung tanpa bendera. Ternyata, menurut  Willem Lawrence, ketua tim ini, anggota lainnya lagi sholat.  

Bendera merah-ptuih kembali dibawa dan dikibarkan di panggung ketika tim Sapu Angin 4 dinyatakan memperoleh “Alternative Diesel Award” untuk UrbanConcept. Hal yang sama juga dilakukan tim Cikal Nusantara yang memperoleh penghargaan “Gasoline Award” untuk UrbanConcept.

Tim ini juga kembali mengibarkan merah putih ketika dinyatakan sebagai pemenang kedua  kategori “Internal Combustion” atau motor bakar. Klimaksnya adalah ketika tim Sapu Angin 4 dari ITS kembali dinyatakan sebagai pemenang pertama untuk “Internal Combustion” untuk UrbanConcept.

Bekorban
Para mahasiswa dan mahasiswi itu telah memberikan kebanggaan kepada bangsa Indonesia dan tentu saja pernguruan tinggi tempat mereka menuntut ilmu. Mereka telah bekerja keras selama 6 bulan terkakhir untuk memperoleh hasil terbaik. Mereka bekorban meninggalkan pelajaran utamanya,  

“Itulah komitmen. Mereka harus memilih. Terlambat satu semester tak masalah. Tetapi mereka yang ikut pada lomba ini akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga,” jelas Dr. Ir. Sangriyadi Setio, Structural Dynamic & Vibration Specialis dari Laboratorium Mesin ITB yang menjadi pembimbing pada tim Cikal Nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com