Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kasus Penjambretan

Polisi Tembak "Ninja" Kemayoran

Kompas.com - 20/04/2011, 15:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menembak penjambret yang kerap beroperasi di kawasan Kemayoran menggunakan motor Kawasaki Ninja. Dua anggota Ninja Kemayoran itu diterjang timah panas setelah beraksi di Jalan HBR Motik, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2011) malam.

Rizal (30) harus merasakan sakitnya terkena peluru yang bersarang di bagian leher, sedangkan Bagas (25), temannya, ditembak kaki kirinya.

Kepala Unit Reskrim Polsektro Kemayoran, AKP Mustakim, menjelaskan, kedua penjahat jalanan itu terpaksa dilumpuhkan karena mencoba kabur meski sudah diberi tembakan peringatan.

Awalnya, mereka beraksi di Jalan HBR Motik dengan menjambret korbannya, Maria Anastasia (39). Warga Jalan Pademangan, Jakarta Utara, itu tengah berboncengan sepeda motor dengan temannya naik Yamaha Mio warna merah. "Korban dibonceng Deasy, temannya," tutur Mustakim.

Di tengah jalan, kedua pelaku yang menggunakan Kawsaki Ninja B 6368 PPT menjambret korban. Secara spontan korban berteriak minta tolong.

Saat itu di dekat lokasi kejadian melintas dua petugas yang sedang berpatroli, yaitu Briptu Riki dan Brigadir Bobot Siregar. Keduanya yang juga berboncengan sepeda motor segera mengejar pelaku. Namun, kedua bandit jalanan itu malah nekat menabrak sepeda motor polisi hingga mereka semua terjatuh.

Briptu Riki pun mengambil pistol dan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Namun, kedua tersangka melarikan diri hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan terarah untuk melumpuhkan mereka.

Meskipun timah panas menembus leher dan bersarang di bahunya, Rizal tidak meninggal dunia. Diduga ia memiliki semacam jimat.

"Ya, memang ada jimat di badan mereka. Akhirnya keduanya dibawa ke RS Polri Kramat Jati," jelas Mustakim.

Petugas pun menyita sebuah HP Blackberry tipe Bold 9000, kamera Panasonic Lumix, HP Nokia Ekspres Music 5220, HP Nokia Cdma 2505, HP Sony Ericson, serta sepeda motor yang biasa digunakan tersangka untuk beraksi.

Dalam pemeriksaan, kedua tersangka asal Madura, Jawa Timur, ini mengaku sudah puluhan kali beraksi di kawasan Kemayoran, Gambir, Sawah Besar, bahkan hingga Pademangan, Jakarta Utara, sampai Setiabudi, Jakarta Selatan.

Dalam sekali beraksi, ia bisa mendapat keuntungan ratusan hingga jutaan rupiah, tergantung isi tas korbannya. "Mereka mengincar pengendara wanita, sudah sangat meresahkan. Modusnya menjambret dan sebelum kabur mereka meledek korbannya dengan menjulurkan lidah," jelas Kanit.

Jika korban melawan, mereka tidak segan-segan memukul atau menendang korban. Bahkan, kata Mustakim, ada korbannya yang meninggal dunia karena jatuh dari motornya. Rizal tidak memiliki alamat tetap, sedangkan Bagas diketahui sebagai warga Pasar Boplo, RT 04 RW 07, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. (Ahmad Sabran)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com