Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Penyebab Pasar Lexus Kurang Bagus di China

Kompas.com - 04/04/2011, 10:02 WIB

CHINA, KOMPAS.com - Dalam 11 tahun terakhir, penjualan Lexus di Amerika selalu menjadi nomor satu. Tapi, prestasi ini sulit didapat di China yang telah dikuasai tiga produsen Jerman Mercedes-Benz, BMW dan Audi. Sedang produk premium Toyota itu berada di urutan keempat.

Penyebab Lexus kalah dengan produk asal Jerman, isu santer soal layanan terhadap pelanggannya. "Tidak ada layanan yang menonjol dari Lexus. Saya tidak merasa ada sesuatu yang istimewa dibandingkan dengan apa yang telah Audi lakukan," komentar pemilik Lexus Maggie Lie.

Faktor penyebab lain, konon keengganan Lexus membuka pabrik, sehingga produknya yang masuk dikenakan pajak bea masuk 25 persen dan PPN 17 persen, membuat harga jualnya di atas ketiga pesaingnya yang lebih muran lantaran ada pabriknya di China.

Untuk mengatasi malasah itu, Lexus China mengirim dua pimpinan topnya (selevel manajer) ke Amerika untuk belajar. Strategi dan seperti apa Amerika sampai berhasil memposisikan Lexus di puncak teratas.

Dari hasil survei yang dilakukan JD Power, pasar Lexus di negeri tirai bambu tahun lalu, hanya seperlima atau terjual 49.000 unit dari penjualan total Audi yang mencapai 236.000 unit.

Toyota Executive VP Research & Product Development Takeshi Uchiyamada menjelaskan, "Kebutuhan konsumen di setiap pasar tidak sama. Di China, dalam line up Lexus, kami memperkenalkan mobil-mobil kecil bermesin besar, sedang konsumen China suka mesin kecil."

Itulah salah satu alasan, Lexus membawa model IS 250 sedan dan konvertibel ditambah CT200h (hibrida) untuk pasar China. Bukan sedan bermesin V6 dan SUV yang sangat disukai konsumen di Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com