Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VCM, Mencegah Si Bongsor Bikin Tekor (Bag 2)

Kompas.com - 25/02/2011, 19:01 WIB

Cara Kerja
Teknik yang dilakukan Honda mengaktifkan VCM merupakan pengembangan lebih lanjut  dari  intelligent -Variable Valve Timing and Lift Electronic Control (i-VTEC). Cara yang dilakukan untuk memerintahkan sebagian silinder “ngaso” adalah dengan menutup katup isap dan buangnya. Dengan cara ini,  berarti silinder dan keempat katup (setiap silinder) tidak melakukan aktivitas. Juga tidak ada bensin dan udara yang disedot ke dalam silinder yang diistirahatkan.

Teknologi  i-VTEC memudahkan insinyur Honda mengaplikasikan VCM. Pasalnya, pada i-VTEC, katup isap dan buang dioperasikan oleh rocker arm atau pelatuk katup (sama dengan VTEC).  Nah, rocker arm inilah pemain utama yang menentukan katup menutup atau membuka.

Pada setiap pasang katup isap dan buang, terdapat dua pelatuk. Ketua pelatuk katup ini, bisa bekerja secara bersamaan, bisa pula sendiri-sendiri.  Katupnya disatukan oleh pin yang ada di dalamnya.  Nah, dengan menggeser posisi pin ini - bekerja secara hidraulik - pelatuk katup bisa menahan katup tetap menutup dan membukanya kembali bila diperlukan.  

Cegah Getaran
Saat kedua katup menutup silinder,  sebenarnya terjadi fenomena  yang merugikan, yaitu efek pemompaan pada silinder. Pasalnya,  saat piston  bergerak ke titik mati atas (pada silinder yang tidak aktif), akan mendapat hambatan dari campuran udara dan bensin atau sisa pembakar yang “terperangkap” di ruang bakar.  

Untuk ini Honda  punya jawaban.  Dijelaskan, campuran yang terperangkat itu justru nantinya akan membantu piston kembali ke titik mati bawah (TMB). Alasan lain, efek pemompaan terbesar justru terjadi ketika “throttle” ditutup, katup membuka pada posisi paling tinggi. Malah ditambah, karena katup diam, maka kerugian mekanis juga berkurang. Tepatnya kerja mesin lebih efisien.

Belum cukup, masih ada efek negatif yang bisa diperdebatkan! Bagaimana karakteristik kerja   mesin saat terjadi perubahan dari 6 ke-4 atau 3-silinder? Apakah mesin akan terasa pincang, seperti mesin 4 silinder dengan salah satu businya mati? Terutama ketika mesin bekerja hanya 3 atau 4 silinder?  Apakah akan mempengaruhi atau mengurangi kenyamanan pengemudi dan penumpang di kabin?

ACM & ANC Untuk mengatasi hal tersebut, Honda  menambahkan lagi teknologi yang disebut  Active Control Engine Mount (ACM) dan Active Noise Control (ANC).   

ACM atau dudukan mesin mengontrol getaran secara aktif,  bekerja dengan sensor-sensor. Nah, sensor  tersebutlah yang memberitahu Electronic Control Unit (ECU) untuk mengaktifkan aktuator ACM  melakukan sinkronisasi  getaran sehingga tidak menyalar sampai ke kabin.

Selanjutnya untuk ANC - teknik mencegah kabin bising saat beberapa silinder  istirahat – dilakukan dengan  melawan suara  bising  tersebut. Untuk mengetahui adanya suara bising dari mesin, digunakan  mikrofon yang dipasang di bagian depan dan belakang kabin.

Tugas mikrofon,  mendeteksi suara berisik yang sampai ke kabin. Jika muncul suara berisik dari mesin, speaker dari sistem audio mobil diperintahkan untuk melepaskan gelombang suara yang sama. Teknik hanya digunakan pada mobil-mobil mewah tertentu untuk membuat interiornya hening!

VCM adalah  metode  alternatif  praktis dan berbiaya lebih murah untuk menekan  konsumsi bahan bakar (irit) dan makin ramah terhadap  lingkungan, - utamanya untuk mesin berkapasitas besar  bersilinder 6 (bisa juga lebih) - dibandingkan dengan teknologi hibrida!   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com