Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Rp 120 Juta, Akankah Honda Brio Diboyong ke Indonesia?

Kompas.com - 01/12/2010, 08:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Kemunculan mobil termurah Honda, Brio, di Thailand International Motor Expo (TIME), Selasa (30/11/2010), memunculkan spekulasi bahwa cepat atau lambat model ini bakal masuk ke Indonesia. Pasalnya, Indonesia adalah negara dengan potensi pasar terbesar di kawasan ASEAN untuk saat ini.

PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM mobil Honda di Indonesia, ketika dikonfirmasi, mengaku masih melakukan studi. Padahal di Thailand, Honda mengumumkan rencana untuk mulai menjualnya pada Maret tahun depan dengan harga 400.000 bath atau Rp 119,5 juta. Dari dimensi dan harga, model terbaru Honda ini punya peluang di Indonesia.

"Mudah-mudahan (cocok). Konsep Brio habis-habisan mengejar konsumsi bahan bakar irit dan emisi yang bersih. Saat ini masih studi. Indonesia belum disebut sebagai target pasar," ujar Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM Jonfis Fandy ketika ditanya rencana pemasaran Brio di Indonesia. Sebelumnya, HPM pernah menyatakan membidik proyek mobil hijau jika peraturan sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

"Brio lebih hemat dari Jazz dan ramah lingkungan. Harganya juga lebih murah," ucap Jonfis. Ketika ditanya mengenai jadwal pemasaran Brio, Jonfis belum bisa mengemukakannya. "Belum ada rencana memasarkannya di Indonesia dalam waktu dekat," tutup Jonfis.

Konsep 4M
Brio yang sebelumnya disebut "New Small Honda" ini mengusung konsep "Manusia maksimum, mesin minimum” (4M). Konsep pendekatan Honda pada mobil kecil ini adalah memaksimalkan ruang untuk orang dan meminimalkan ruang untuk komponen mekanis. Brio dikembangkan sebagai kendaraan komuter urban dengan panjang 3,610 mm, lebar 1,680 mm, dan tinggi 1.475 mm.  

Sementara itu, Honda Motor Co Ltd dalam rilisnya mengatakan, untuk model produksi massal (yang dipamerkan masih dianggap prototipe), Brio akan menjadi mobil paling murah (entry-level). Segmen ini permintaannya cukup tinggi di negara-negera ekonomi berkembang, seperti Thailand dan India.

Tanpa menyebut spesifik Indonesia (kendati juga pernah dipamerkan di sini), Honda hanya menjelaskan, versi ini dikembangkan di Thailand dan India sesuai dengan kebutuhan konsumen di negara tersebut. Selain itu, Brio dikembangkan dengan memanfaatkan sumber-sumber bisnis sepeda motor dan pemasok komponen dan bahan baku, seperti lembaran baja di negara setempat.

Kalau di Thailand dan India, Honda mobil dan sepeda motor berada dalam satu kelompok bisnis, maka di Indonesia—meski pasarnya besarterpisah. Bisnis sepeda motor justru berada dalam kelompok Astra dan menjadi saingan Honda dalam bisnis mobil.

Untuk Thailand, Honda mengklaim bahwa konsumsi bahan bakarnya 20 km/liter dan sudah memenuhi standar eco-car di negara tersebut. Adapun Brio untuk Indiadiperkenalkan pada 2011dibuat sesuai dengan kebutuhan pemakai lokal. Untuk menyeimbangkan antara performa dan harga (bisa lebih murah lagi), Honda akan lebih banyak menggunakan komponen lokal India.

"Honda ingin mengembangkan mobilitas yang lebih maju di Thailand, India, dan negara Asia lainnya (Indonesia tidak disebutkan secara khusus) dengan memperkenalkan kendaraan kecil dan efisien. Hal ini didasarkan pada pengalaman Honda sendiri dari bisnis sepeda motor di Asia,” kata Takanobu Ito, Presiden dan CEO Honda Motor dalam rilisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com