Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Nyali Bersama Toyota New Rush

Kompas.com - 16/10/2010, 18:29 WIB

PENGOTAN, KOMPAS.com – Setelah penampilan New Rush disegarkan dan beberapa bagian komponen kendaraan diset dan diganti teknologinya, pada 12-15 Oktober lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM), mengajak 40 orang wartawan ibukota menjajalnya langsung. Lokasinya jauh dari Jakarta, yaitu di Pulau Dewata.

Para wartawan dianggap seperti pemilik atau konsumen Rush yangmenjadi target Toyota. Yaitu, keluarga muda urban yang senang melakukan petualangan. Misalnya berkemah di alam terbuka yang jauh dari kebisingan kota, mengarungi sungai atau bermain di laut.

Karena itu pula, bisa dipahami, mengapa Toyota memilih Bali untuk kegiatan ini. Wartawan pun diperlakukan seperti turis ketika datang sampai hendak meninggalkan Bali. Media yang diajak tak hanya khusus otomotif, juga lifestyle dan harian di ibu kota.

“Kita ingin menyampaikan pesan, bahwa Rush adalah kendaraan keluarga urban yang suka petualangan,” jelas Rouli Sijabat, PR Manager, TAM saat berangkat menuju Bali,di terminal Bandara Soekarno-Hatta.

Baliwoso Camp Perjalanan dimulai dari halaman parkir Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Wartawan disambut dengan upacara pemasangan ikat kepala khas Bali, “udeng”. Setelah itu, dengan Rush yang masih baru, (baru 2 km dipakai), wartawan diminta untuk mengemudikan.

Karena hanya tersedia 12 unit, sebagian wartawan jadi penumpang, baik depan mau belakang. Mereka diharapkan bisa merasakan kenyamanan suspensi Rush yang  diset ulang. Begitu juga dengan stabilitas. Pengemudi juga merasakan power steering baru (tipe elektrik) yang lebih ringan.

Target pertama perjalanan, Baliwoso Camp yang berlokasi di utara Denpasar. Tepatnya, desa Pengotan, 970 meter di permukaan laur. Berdasarkan tripmeter New Rush, tempat tersebut 102 km dari Bandara Ngurah Rai.

Desa ini lebih dekat ke Kintamani atau gunung dan danau Batur. Cukup untuk menguji kemampuan performa Rush di tanjakan. Terutama antara Gianyar - Bangli – Pengotan dengan 4 orang dewasa di dalamnya.

Tubing Setelah istirahat sejenak di Baliwoso Camp, rombongan langsung diajak melakukan aktivitas “tubing”, menyusuri sungai dengan ban. Peserta diberi perlengkapan, pelampung, sendal pendaki gunung dan helm.

Untuk mencapai sungai yang akan diarungi, seluruh peserta harus melakukan perjuangan cukup berat dan menguji nyali. Jalan yang ditempuh adalah pinggir jurang terjal, di bawahnya mengalir sungai yang akan diarungi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com