Revo Techno AT Meliak-liuk di Cadas Pangeran

TEGAL, KOMPAS.com — Kalau pada touring etape I, suspensi Honda Revo Techno AT yang diuji, pada etape kedua "Smart Revolution Journey" menempuh jarak 202 kilometer antara Bandung dan Tegal, giliran kestabilan yang diuji. Perjalanan dimulai dari Bandung Indah Plaza di Jalan Merdeka, Bandung, selepas makan siang pukul 13.00.

Rombongan bertolak ke sebelah barat Kota Kembang menuju Sumedang melalui beberapa lokasi, yaitu Jalan Aceh, Riau, Gatot Subroto, Kiara Condong, menuju Jatinangor. Selang berjalan sekitar 1,5 jam, rombongan sempat mampir ke SPBU untuk mengisi bahan bakar dan beristirahat selama 15 menit.

Selepas isi bensin, lokasi yang menjadi ajang uji kestabilan adalah Cadas Pangeran. Letaknya kira-kira enam kilometer sebelah barat daya kota Sumedang, yang dilalui jika kita lewat jalan raya Bandung-Cirebon. Lokasi ini sudah lumayan terkenal di kalangan bikers karena jalurnya yang dipenuhi lika-liku, tanjakan, dan turunan tajam.

Jurang sedalam 10 meter dan tebing kapur di sisi jalan beberapa kali dilalap iring-iringan Revo Techno AT. "Stabil abis. Revo baru ini sama sekali enggak goyang buat nikung, meliuk-liuk di Cadas Pangeran," ujar Anto (29), anggota Honda Supra X 125 Community.

Anto atau yang akrab dipanggil Bewok ini memiliki postur tinggi 180 cm dan bobot 82 kilogram. Dia mengaku, sudut siku dan lutut terbentuk sempurna membuat pengendalian bebek matik (betik) Honda ini lebih maksimal.

Memasuki area permukiman di Jalan Prabu Gajang Agung, Sumedang, lagi-lagi medan berlubang dan gravel menghadang. Berbekal velg 17 inci, aksi manuver dan handling jauh lebih mumpuni ketimbang skuter otomatik (skutik) yang punya ukuran ban lebih kecil.

Rombongan sempat terhenti di Jalan Raya Paseh, Sumedang, pada pukul 15.30 karena mobil ambulans yang membuntuti dari belakang mogok. Touring pun kembali dilanjutkan setelah ambulans bisa jalan melalui daerah Majalengka, Jati Wangi, sampai ke Cirebon pada pukul 16.45.

Jalur Bandung-Cirebon berjarak 130 km. Di sini riders Revo Techno AT mengembangkan kecepatan rata-rata 60-70 km per jam dan konsumsi bensin cuma sekitar 3 liter.

Sebelumnya, sekitar 20 anggota komunitas Ikatan Honda Motor Cirebon (IMHC) bergabung di Palimanan, sesaat sebelum masuk ke Kota Udang. Mereka mengiringi peserta touring menuju ke Gudang Penyimpanan milik PT Daya Adira Mustika (DAM)-Main Dealer Honda-Jawa Barat di Kota Cirebon sekaligus melepas lelah.

Pukul 17.50, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju kota tujuan ke arah Losari. Pengisian bensin kembali dilakukan dekat Kota Brebes sekitar pukul 19.30. Melalui Jalan Raya Bulakambu, karakter jalan berubah menjadi lebih kondusif didominasi lintasan lurus.

Di jalur ini, bikers sempat diberikan kesempatan untuk menguji akselerasi. Dari melihat spidometer mobil yang ditumpangi Kompas.com, jarum kecepatan sempat menuju angka 80 km per jam. "Kalau saja diberi jarak dan waktu lebih panjang, 100 km per jam sih pasti kena. Cuma, touring ini kan sifatnya santai, enggak ngebut-ngebut," papar Bewok.

Akhirnya, seluruh etape kedua berhasil dilalui Revo Techno AT tanpa kendala berarti. Kondisi cuaca selama dua hari touring terbilang bersahabat. Hal ini membuat laju kendaraan lebih maksimal. Rombongan tiba di Kota Bahari pada 20.00, dilanjutkan dengan makan malam dan beristirahat di Hotel Karlita.

Pada etape ketiga, peserta akan menempuh rute Tegal-Kudus dengan jarak tempuh 213 km dengan estimasi waktu tiba pukul 19.15.