Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Juni Harga Mobil di Jakarta Naik 20 Persen

Kompas.com - 18/05/2010, 12:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga mobil khusus wilayah Jakarta bakal naik 15 sampai 20 persen. Lonjakan terjadi seiring rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menaikkan pajak kendaraan bermotor (PKB) secara progresif dan bea balik nama (BBN) pada Juni 2010.

DPRD DKI mengusulkan kenaikan enam jenis pajak dan berlaku mulai Juni 2010, seiring diberlakukannya UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).

Dalam UU PDRD terbaru, pajak kendaraan bermotor (PKB) diterapkan secara progresif, yakni 1 persen sampai 2 persen untuk kendaraan pertama. Sedangkan untuk kendaraan kedua dan seterusnya, dikenakan tarif pajak 2 persen sampai 10 persen. Selain itu, DPRD DKI juga mengusulkan kenaikan pajak bea balik nama (BBN) dari 10 persen menjadi 20 persen.

Ketua Umum Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, pekan lalu pihak Pemprov DKI Jakarta mengajak Gaikindo untuk memberikan masukannya terkait pelaksanaan usulan kenaikan pajak.

"Kemarin yang mewakili Gaikindo itu Edi Sumedi, Sekretaris Gaikindo. Kami sudah menyatakan keberatan kita (Gaikindo, red) pajak diberlakukan pada Juni. Padahal, situasi baru pulih. Kita baru muncul lagi ke permukaan, kini harus tenggelam lagi," ujar Sudirman kepada Kompas.com, hari ini.

Sudirman menjelaskan, dampak utama dari kenaikan pajak adalah harga mobil baru yang terkerek naik. Situasi tersebut bisa memicu konsumen untuk melakukan aksi penghentian pembelian dan ujungnya berdampak pada penurunan penjualan nasional.

"Naiknya bisa 15 persen sampai 20 persen. Pasar pasti akan terkoreksi. Prediksi masih di level 580.000 sampai 600.000 unit tahun ini, tapi kalau ada kenaikan pajak bisa di bawah itu," tukas Sudirman.

Senada dengan Sudirman, Jodjana Jody, Chief Executive Officer PT Astra International-Auto2000, menyatakan hal serupa. "Asumsi saya tahun lalu ketika harga naik 10 persen sampai 12 persen pasar sudah drop 20 persen, kalau ini sih kita bisa tiarap," tegas Jody.

Seperti diketahui, hingga kini Jakarta dan kota sekitarnya, seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang, menyerap sekitar 50 persen dari total penjualan mobil domestik. Selain itu, Jakarta sebagai pusat acuan akan memicu daerah lain menerapkan hal serupa.

"Kalau semua daerah lantas membuat DKI sebagai acuan, pasti parah. Bisa sepertiga pasar mobil turun," jelas Jody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com